Perkembangan Inflasi Indonesia Juli 2017

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat beberapa saat lalu melaporkan bahwa sepanjang Juli 2017, Indonesia tercatat mengalami Inflasi, yaitu sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,00.

Menurut Kepala BPS Pusat Suhariyanto saat menggelar acara jumpa pers di Jakarta menyebutkan bahwa Inflasi yang terjadi sepanjang Juli 2017 bisa dikatakan relatif stabil atau cenderung lebih.

Berdasarkan pengamatan BPS, dari total 82 Kota IHK, 59 Kota IHK mengalami Inflasi sedangkan 23 Kota IHK lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi dilaporkan terjadi di Bau-Bau sebesar 2,44 persen dengan IHK sebesar 134,83 persen, Inflasi terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,01 persen dengan IHK 127,99.

BPS juga melaporkan bahwa Deflasi tertinggi sepanjang Juli 2017 terjadi di Merauke sebesar 1,50 persen dengan IHK sebesar 133, 53.

Sementara itu Deflasi terendah terjadi di Metro Bandar Lampung dan Probolinggo, masing-masing sebesar 0,07 persen, dengan IHK sebesar 136,49 dan 126,10.

Kepala BPS Pusat Suhariyanto menjelaskan bahwa Inflasi sepanjang Juli 2017 disebabkan naiknya beberapa komponen kelompok pengeluaran seperti kelompok bahan makanan sebesar 0,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu sebesar 0,06 persen.

Kelompok sandang dilaporkan juga mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen, kelompok rekreasi dan olah raga 0,26 persen. Sementara itu ada juga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan juga industri jasa keuangan yaitu sebesar 0,08 persen.

Lihat juga...