Modal Serta Bahan Baku Kunci Keberlangsungan Usaha Mikro di Penengahan
Sepekan terakhir ia bahkan telah mengirim sekitar 300 ball berisi kerupuk kemplang ke Cilegon Provinsi Banten untuk dijual di sejumlah terminal dan warung. Sistem produksi tradisional dengan cara membakar menggunakan arang bahkan ikut memberdayakan pekerja wanita yang ada di desa tersebut.
“Saat belum musim tanam dan panen jagung banyak pekerja wanita membantu dan ini ikut mendukung keberlangsungan usaha kami,” beber Sulistyono.
Meski modal yang cukup dan tenaga kerja memadai ia masih menyayangkan kenaikan harga garam yang saat ini belum turun dari semula Rp9 ribu untuk ukuran 3 kilogram kini meningkat menjadi Rp15 ribu untuk ukuran yang sama. Asumsi biaya produksi pengolahan yang biasa hanya membutuhkan biaya sedikit kini diakuinya harus meningkat sementara harga jual kerupuk kemplang perbungkus Rp3ribu belum naik. Ia berharap harga garam sebagai salah satu bahan baku pembuatan kerupuk kemplang segera turun sehingga biaya produksi bisa ditekan untuk mendukung usaha mikro yang ditekuninya.