Untuk bagi upahnya, Daeng Ngundu biasa menggunakan sistem bagi hasil. Pemilik lahan mendapat 20 karung dan Daeng Ngundu mendapat 25 karung beras dalam sekali panen.
Cerita lain datang dari Upi, yang baru setahun menjadi petani yang mengelola lahan pertanian di Kelurahan Manggala ini. Upi yang pada awalnya seorang tukang bangunan beralih menjadi petani. Hal ini karena Upi tidak mendapatkan proyek atau panggilan.
Menurut Upi, daripada harus menganggur, sedangkan kebutuhan istri dan anaknya terus berjalan, akhirnya dirinya memutuskan menjadi petani. “Sekali panen, dirinya mendapat 10 karung beras, 7 karung untuk saya dan 3 karungnya untuk sang pemilik lahan, lumayan untuk memenuhi kebutuhan”. tutup Upi.