Kegiatan Belajar PAUD Kasih Ibu Ketapang Menumpang di Rumah Warga

Mengabdi sebagai tenaga pendidik, diakui Tri Ratnawati, tidak sendiri. Pengabdian bagi warga Desa Karangsari tersebut ia lakukan bersama Bunda Tatik. Memang, tenaga pendidik di PAUD Kasih Ibu kerap berganti-ganti. Sebagai tenaga pendidik yang berbeda dengan tenaga pendidik di sekolah pada umumnya yang mendapat gaji bulanan, saat ini ia hanya memperoleh uang dari alokasi dana desa.

Sejak tahun 2016 sebagai tenaga pendidik dirinya mengaku mendapat bantuan dari alokasi dana desa sebesar Rp600 ribu. Sementara pada tahun 2017 sebagai tenaga pendidik akan memperoleh insentif sebesar Rp1 juta meningkat dari tahun sebelumnya.

Meski sebagai PAUD yang cukup tertua di desa tersebut, Bunda Tri Ratnawati mengaku, beberapa lulusan dari PAUD yang diajarnya cukup berprestasi saat masuk sekolah dasar dan siswa angkatan pertama dari PAUD tersebut sudah duduk di bangku sekolah menengah atas. Hingga kini masih memiliki dua kelompok belajar dengan kelas A atau kelas baru sebanyak 5 siswa dan kelas B sebanyak 13 siswa.

“Meski dalam keterbatasan para orang tua masih mempercayakan anak-anaknya yang berumur di bawah tujuh tahun untuk sekolah di PAUD kami,” ungkap Tri Ratnawati.

Salah satu bentuk kepedulian untuk menyediakan rumah yang bisa dipergunakan untuk lokasi belajar di antaranya Wakiran (63). Ia menghibahkan rumahnya untuk dipergunakan sebagai tempat belajar PAUD Kasih ibu yang sudah pindah tiga kali. Wakiran menyebut, merelakan rumah kosong yang merupakan bangunan rumah bagi anaknya untuk sementara waktu dipergunakan karena pihak PAUD Kasih Ibu sudah mendapatkan hibah tanah.

“Beberapa kali PAUD Kasih Ibu pindah dan harus menumpang di rumah warga. Harapannya nanti segera bisa memiliki yang baru,” terang Wakiran.

Lihat juga...