Jauh dari Papua Barat, Gadis Ini Datang ke Padang Jadi Guru Garis Depan

“Limatahun saya menjadi guru, menggunakan perahu motor tempel, untuk mendidikan anak-anak di Papua Barat,” ucap gadis kelahiran 30 September 1988 itu, kepada Cendana News.

Sunarti mengaku secara tempat yakni terpencil telah ia jalani sejak kecil di Papua Barat. Memang ada kendala yang ia rasakan saat ini, yaitu budaya di Minangkabau yang berbeda dengan daerah asalnya.

Apalagi, Sunarti baru pertama kali datang ke Padang, sehingga ia agak merasa gugup untuk melakukan penyesuaian. Kendati demikian, gadis berhijab itu menegaskan, kendala yang demikianlah yang membuat dirinya tertantang untuk bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak di Pasaman Barat nantinya.

Sunarti juga menyatakan, keinginannya datang ke Sumatera Barat menjadi guru melalui
program GGD ini, juga mendapat dukungan penuh dari kedua orangtuanya. Dengan status
dirinya yang kini masih belum berumah tangga, mendapat kepercayaan penuh dari kedua
orangtuanya untuk lebih leluasa mengukir karir di dunia pendidikan.

Alumni Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar itu  terpilih dari salah satu ribuan pendaftar untuk menjadi GGD di tiga kabupaten di Sumbar yang tergolong teringgal, terpencil, dan terjauh. Sunarti berkomitmen untuk memberikan didikan yang terbaik untuk anak-anak yang ada Pasaman Barat.

Dengan segala pengalamannya di dunia pendidikan dinilai menjadi modalnya untuk mendidik anak-anak yang berada di daerah tertinggal, terpencil, dan terjauh yang ada di Pasaman Barat.

Gadis asal Kaimana ini berharap kahadirannya bisa diterima oleh masyarakat Minang khususnya di daerah yang akan ia tempati selama 10 tahun mendatang di Kabupaten Pasaman Barat.

Lihat juga...