Intensitas Hujan Rendah, Petani Penobakan Pilih Tanam Melon dan Sayuran
Keputusan memilih tanaman sayuran dan buah melon tersebut dipilih oleh Made dan sebagian petani di wilayah tersebut karena hasilnya lebih signifikan dibanding menanam padi dalam kondisi cuaca kurang hujan. Selain penggunaan air yang tidak terlalu banyak masa tanam hingga panen melon dan gambas dalam tempo 2-3 bulan sudah bisa dipanen.
“Proses perawatan padi lebih rumit belum termasuk kebutuhan operasional untuk penyemprotan hama namun untuk penanaman melon dan sayuran gambas tidak terlalu rumit dan sudah banyak pelanggan siap menampung,” ungkap Made.
Petani penanam sayuran lain di wilayah Penobakan,Sukirno, menyebut curah hujan yang rendah membuat sebagian petani memilih membuat sumur bor untuk proses penanaman sayuran dan buah melon. Sukirno mengungkapkan letak yang strategis dengan Pulau Jawa menggunakan transportasi kapal laut untuk dijual ke wilayah Cilegon.
“Sebagian petani sayuran di wilayah Bakauheni memasok hasil sayuran ke Pulau Jawa dengan permintaan yang stabil dan masa tanam yang cepat sehingga sebagian beralih menanam sayuran dan melon dibandingkan padi,” ujarnya.
Beberapa penanam sayuran jenis gambas, Siti memanfaatkan ranting ranting pohon bakau yang dipergunakan sebagai rambatan tanaman gambas yang lebih kuat. Selama ini ia menyebut kerap menggunakan lanjaran atau tempat rambatan sayuran gambas menggunakan bambu yang mudah melengkung dan lapuk sementara tanaman gambas memerlukan rambatan yang kokoh.
