Harga Selangit, Daging Ayam di Denpasar Tetap Diburu
DENPASAR — Beberapa menjelang Hari Raya Idul Adha harga daging ayam kampung di beberapa tempat di Denpasar Bali masih bertahan tinggi di kisaran Rp37.000 hingga Rp40.000 ribu per kilo gram.
Ahmad Zainuri salah seorang pedagang ayam eceran mengatakan, kondisi ini sudah terjadi sejak awal bulan lalu. Mahalnya daging ayam tersebut diakibatkan oleh minimnya kiriman dari peternak karena produksi ayam yang sedikit.
Ahmad menambahkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, harga daging ayam mengalami kenaikan hingga sepuluh ribu. Dulu harga jual ayam potong di jual dipasaran paling tinggi sekitar 30 ribu per kilogramnya.
“Dulu harga daging ayam itu paling mahal 30 ribu mas.” imbuhnya
Harga daging ayam sangat tinggi karena tingginya permintaan daging ayam dari konsumen ini Bagi sebagian masyarakat muslim daging ayam dijadikan lauk untuk “selametan” menjelang Hari Raya Idul Adha.
Selain itu juga masyarakat umumnya menjadikan ayam sebagai lauk tambahan selain daging kurban sapi maupun kambing. Itu sebabnya dalam sehari dirinya mampu menjual gading ayam sebanyak 300 ekor.
“kalau pembelinya terus meningkat. Ini terjadi sejak dua hari yang lalu,” ucapnya.
Selain menjual daging ayam dirinya juga menjual bumbu siap jadi sachet. Bumbu ini juga dicari oleh pembeli saat menjelang lebaran.
“Selain aging ayam, mereka (Pembeli) juga mencari bumbu siap saji sachet, kami juga menjualnya,” imbuh Ahmad.
Kebutuhan akan daging ayam di perayaan idul adha menjadi sangat penting bagi masyarakat yang sedang merayakannya.
Winarsih, salah seorang pembeli mengatakan, dirinya tetap membutuhkan, daging ayam sebagai tambahan untuk hidangan menu lauk saat perayaan besok mengingat dirinya tidak begitu suka dengan daging kurban baik sapi maupun kambing. Meski begitu dirinya mengeluhkan terhadap tingginya harga jual daging ayam.