Dua Mahasiswa Undip Sukses Bisnis Tahu

Offline kami menyasar ke instansi/ lembaga yang sering mengadakan pertemuan. Kami juga menyasar ke ibu-ibu arisan kalangan menengah atas di komplek-komplek perumahan. Sedangkan untuk online, kami menggunakan website, facebook dan instagram. Ketiga sarana online tersebut kami integrasikan supaya hasilnya lebih optimal”, ungkap Dzikri.

Dzikri menjelaskan, perkembangan bisnisnya saat ini cukup signifikan dengan omset mencapai Rp9-15 juta per bulan. Dia juga menceritakan, awal perkembangan bisnisnya dimulai dengan berjualan jemput bola dengan menjajakannya kepada teman-teman, kemudian sempat memiliki gerobak, namun kurang berhasil, sempat juga memiliki kedai, namun juga kurang berhasil.

“Tapi, saat ini alhamdulillah kami sudah bekerjasama dengan salah satu minimarket di Semarang dalam penjualannya, dan alhamdulillah omset kami sedikit demi sedikit dapat berkembang”, imbuh Dzikri.

Dzikri sendiri berharap memiliki pelanggan berdomisili di kota yang jauh di luar Semarang. Selain itu, dirinya juga berharap, produknya bisa dikenal dan diminati banyak orang tidak hanya sebatas di dalam kota atau provinsi saja, tapi bisa mencakup nasional hingga internasional.

Berbeda dengan Dzikri, Imam Noor Said yang juga mahasiswa Undip memulai bisnis dengan berjualan produk olahan tahu, dikarenakan ingin membantu tetangganya. Dirinya baru merintis usaha dengan menjadi distributor berbagai produk olahan tahu. Adapun produk olahan tahu yang dijualnya adalah tahu kuning, tahu putih, rolade tahu, tahu bulat, dan nugget tahu.

“Awalnya saya ingin membantu, agar tetangga saya punya pengahasilan tambahan. Akhirnya muncul ide memasarkan produk olahan tahu, sebab hampir semua orang pasti doyan tahu. Kemudian saya berfikir harus ada brand untuk memasarkan produk, dan saya menamakannya Tahu Sehat Sari”, ujar Imam.

Lihat juga...