KUPANG — Dinas Kelautan dan Perikanan NTT mencatat Kabupaten Malaka yang berbatasan dengan Timor Leste sebagai daerah yang mendominasi budidaya perikanan tambak.
“Usaha budidaya perikanan terutama perikanan tambak di Malaka produktivitasnya cukup tinggi dibanding daerah lainnya,” kata Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto, Sabtu (19/8/2017).
Ia menjelaskan dari data yang diperoleh, jumlah rumah tangga pembudidaya ikan di daerah itu saat ini mencapai 1.655 rumah tangga lebih banyak dibanding daerah lain.
Kabupaten Nagekeo di pulau Flores berada di urutan kedua dengan jumlah 146 rumah tangga dan Timor Tengah Utara 113, sementara daerah lainnya masih dalam kisaran puluhan.
Data terakhir tercatat pada 2016, produksi budidaya perikanan tambak di Kabupaten Malaka mencapai 2.664 ton yang didominasi jenis ikan bandeng.
“Tahun lalu panennya bisa mencapai 2.664 ton yang hampir didominasi oleh ikan bandeng,” tambahnya.
Sejauh ini lanjutnya pemerintah provinsi khususnya DKP NTT sendiri hanya menyiapkan benih ikan yang digunakan untuk dibudidayakan di setaip daerah.
“Jadi provinsi hanya memfasilitasi dengan menyiapkan benih. Karena kita punya balai benih ikan yang sudah sangat tersertifikasi,” tuturnya.
Terkait berapa jumlah benih yang diambil dari tempat pembudidayaan benih ikan, ia mengatakan tergantung pada kebutuhan atau permintaan dari setiap kabupaten/kota.
Lebih lanjut ia mengatakan umumnya jenis lain perikanan budidaya yang diusahakan di Nusa Tenggara Timur seperti ikan mas, nila, dan lele.
Hasil produksinya dimanfaatkan untuk bisnis dengan memasoknya ke rumah-rumah makan, disalurkan ke kabupaten lainnya, maupun juga konsumsi rumah tangga.