Distanbun Lebak Targetkan Tanam Jagung 25.000 Hektare

Program upsus pertanian jagung, guna mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Mereka petani menerima benih jagung sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare.

Penyaluran bantuan benih jagung hibrida variertas NK 212 sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Lebak.

Pemerintah menggulirkan bantuan benih jagung dipastikan menyumbangkan produksi pangan nasional. Selain itu juga pendapatan ekonomi petani meningkat, sehingga kehidupan keluarga menjadi lebih baik.

Produksi jagung tersebut nantinya ditampung oleh Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten. Karena itu, petani tidak khawatir lagi untuk mengembangkan pertanian jagung, karena sudah menjalin kerja sama pemerintah daerah dan GPMT itu.

“Kami memperkirakan, pendapatan ekonomi petani bisa menembus Rp28 juta per hektare jika produksi tujuh ton per hektare dengan harga pipilan jagung Rp4.000 per kilogram,” ujarnya.

Sejumlah petani Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, mengatakan mereka kini mengembangkan budidaya tanaman jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal yang selama ini masih didatangkan dari luar daerah.

Tanaman jagung jenis varietas NK 212 tersebut dengan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani seluas 20 hektare. Pengembangan tanaman jagung diharapkan ke depan dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional.

“Kami saat ini telah mengembangkan tanaman jagung seluas dua hektare bantuan program upsus,” kata Memed (50), seorang anggota Kelompok Tani di Kecamatan Gunungkencana. (Ant)

Lihat juga...