Distanbun Lebak Targetkan Tanam Jagung 25.000 Hektare

LEBAK – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, menargetkan pada September-Oktober 2017 menanam jagung seluas 25.000 hektare melalui bantuan program upaya khusus (Upsus) yang digulirkan Kementerian Pertanian.

“Kami berharap pada bulan itu memasuki musim penghujan,” kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Distabun Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, di Lebak, Jumat (25/8/2017).

Untuk memenuhi swasembada jagung di Tanah Air sehubungan dengan dihapusnya impor dari luar negeri, kelompok tani di Kabupaten Lebak mendapat bantuan program upsus jagung seluas 30.000 hektare tersebar di 28 kecamatan di daerah itu.

Namun, hingga kini penanaman jagung sudah direalisasikan seluas 5.000 hektare dan dipanen seluas 600 hektare. Panen perdana dilaksanakan petani Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana dan dihadiri Dirjen Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian.

Saat ini, gerakan tanam jagung di berbagai daerah di wilayah Lebak masih berlangsung, meski terjadi kekeringan. Kemungkinan sisa program upsus yang belum ditanam seluas 25.000 hektare ditargetkan September-Oktober bisa direalisasikan tanam.

Biasanya, pada bulan itu memasuki musim penghujan, sehingga bisa dilaksanakan tanam serentak. “Kami optimistis petani Lebak mampu menyumbangkan produksi jagung sebanyak 210.000 ton, jika produksi rata-rata tujuh ton per hektare dengan luas tanam 30.000 hektare,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini penyaluran bantuan benih jagung hibrida melalui program upsus belum seluruhnya disalurkan kepada kelompok tani. Berdasarkan laporan, sisa benih jagung yang belum disalurkan kepada kelompok tani tersisa seluas 5.000 hektare dan dipastikan awal September 2017 sudah disalurkan kepada kelompok, agar bisa direalisasikan tanam.

Lihat juga...