Ia menambahkan direktoratnya memiliki unit “Indonesia Desaign Development Center” yang merupakan pusat berkumpulannya para perancang busana.
“Kami bisa menjembatani perajin dengan para perancang busana untuk dibantu pemasaran. Kami siap membantu Sawahlunto untuk go internasional,” jelasnya.
Ia menyebutkan pada 11 hingga 15 Oktober akan digelar Trade Ekspo Indonesia yang akan dihadiri oleh 16.000 buyer di luar negeri.
“Kami harap produk songket Sawahlunto yang siap ekspor ikut hadir,” ujarnya.
Sementara Wakil Gubenur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyebutkan beberapa kabupaten/kota di provinsi itu sedang mengembangkan songket dan tenunan.
Namun, tambahnya songket Silungkang sudah terkenal dengan harga relatif murah.
“Songket ini adalah satu produksi Sumbar yang kami kembangkan,” katanya.
Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf menyebutkan dari 37 desa/kelurahan sebanyak 18 di antaranya telah terdapat perajin songket. Dalam sehari, mereka mampu memproduksi 162 piece.
SISCa 2017 digelar pada 25 hingga 27 Agustus dengan sejumlah rangkaian acara pameran songket, fashion show, SISCa Night, konferensi songket dan karnaval.[Ant]