BANTUL – Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu merumuskan program pengembangan tempat pembuatan garam di Pantai Samas agar realisasinya bisa berjalan optimal.
“Sebenarnya di Pantai Samas bagus sekali potensi hasil garam, tetapi kami harus merumuskan program kegiatan yang tepat dulu seperti apa,” kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Istriyani di Bantul, Sabtu.
Pihaknya mengakui beberapa tahun lalu kelompok nelayan di kawasan Pantai Samas, Desa Srigading, mendapatkan bantuan berbagai peralatan dan fasilitas pembuatan garam dengan memanfaatkan potensi pantai selatan tersebut.
Namun demikian, kata dia, fasilitas pembuatan garam berupa bak penampung air laut dan peralatan lain tidak beroperasi sejak 2016 atau hanya berjalan dua tahun sejak bantuan itu tersebut akhirnya mangkrak.
“Banyak peralatan yang sudah diberikan, ada terpal, bak penampung air laut, tapi banyak yang belum dimanfaatkan, makanya ke depan harus dimanfaatkan kembali,” katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, perlu ada perumusan atas pengembangan tempat produksi garam di pantai selatan Bantul yang berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY selama institusi yang berwenang dalam pengembangan pesisir.
“Kalau masyarakatnya dan para nelayan yang mengelola tempat pembuatan garam siap, kenapa tidak (dioperasikan kembali,” kata Istriyani.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bantul Mahmud Ardi Widhanto mengatakan, lembaga legislatif siap mendukung dengan mengalokasikan anggaran pembangunan fasilitas serupa di kawasan Pantai Samas agar ke depan potensi laut selatan dapat dioptimalkan.