Minimalisir Dampak Banjir, BPBD Bantul Dirikan Pos Pantau

Ilustrasi - Banjir - Dok CDN

BANTUL – Memasuki musim pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, mendirikan pos pantau banjir.

Pos didirikan di titik-titik yang selama ini tercatat menjadi daerah rawan banjir. “Pos pantau, salah satu fungsinya untuk mengamati gejala awal pada saat terjadi angin, hujan yang cukup lebat dengan durasi panjang, jadi untuk melihat, memantau dini terkait dengan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi pasca-hujan lebat itu. Titik penentuan berdasarkan historis data kejadian,” kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin (4/11/2019).

Sementara itu, dibantu oleh Balai besar Wilayah Sungai Serayu Opak, BPBD Bantul juga telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami banjir. “Titik-titik banjir di Bantul selain daerah daerah aliran sungai, juga yang sudah diprediksi dari Balai Besar (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak) itu beberapa daerah yang rutin terjadi ada di wilayah Bantul tengah,” tambahnya.

Untuk wilayah tengah sisi utara Bantul, daerah yang berpotensi dilanda banjir diantaranya di sebagian kecamatan Kasihan, Sewon dan sebagian wilayah Banguntapan. Utamanya, pemukiman penduduk yang berdekatan dengan sungai.

Sedangkan di wilayah tengah timur, ada di wilayah Desa Segoroyoso Peret dan Desa Srimartani Piyungan. Kemudian di wilayah hilir, ada sebagian wilayah di Kecamatan Pundong, Bambanglipuro, Kretek dan wilayah selatan lainnya yang berada di dataran rendah. “Potensi-potensi luapan air sangat tinggi, karena kondisi sungai yang sudah tidak sesuai dengan harapan kita bersama, di kanan kiri banyak tumbuhan yang tidak beraturan, yang itu bisa menghambat laju air sungai, sehingga luapan-luapan di sekitar pendangkalan pasti akan terjadi,” tandasnya.

Lihat juga...