Sekolah Khawatir Sistim Zonasi Pengaruhi Minat Pendaftar Luar Wilayah
YOGYAKARTA — Penerapan sistem zonasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK tahun 2017 di DIY membuat sejumlah sekolah yang ada di kota Yogyakarta khawatir kuota siswa baru dari luar Kabupaten/Kota tidak terpenuhi. Pasalnya sistem tersebut menerapkan tambahan poin yang lebih memprioritaskan siswa asal kabupaten/kota diamana sekolah tersebut berada. Padahal selama ini, siswa di sejumlah sekolah kota Yogyakarta justru didoninasi dari luar kota.
Seperti dirasakan salah satu sekolah di kota Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta. Kepala Sekola Wiwik Indriyani SPd MSi tak menampik hal tersebut. Ia mengaku khawatir adanya penerapan sistim zonasi dalan PPDB tahun 2017 ini akan mempengaruhi minat calon siswa mendaftar di sekolah yang berada di luar wilayah Kabupaten/Kota tempat tinggalnya. Yang pada akhirnya akan membuat kuota atau kursi siswa baru di sekolahnya tidak terpenuhi.
“Memang adanya sistim zonasi ini memunculkan kehawatiran penurunan jumlah pendaftar dari luar kota Yogyakarta, seperti Bantul, Sleman. Padahal selama ini mayoritas siswa kami justru berasal dari luar kota Yogyakarta seperti daerah Bantul dan Sleman. Bahkan jumlahnya mencapai 50 persen lebih. Untuk siswa yang berasal dari wilayah kota Yogyakarta sendiri, sangat sedikit,” katanya Selasa.
Meski begitu, Wiwik mengaku tak terlalu memikirkan hal tersebut. Ia mengatakan masih akan menunggu proses pendaftaran dan seleksi masuk yang rencananya akan dilakukan secara online pada 5 hingga 7 Juli 2017 ini. Terlebih pada PPDB tahun 2017 ini, pihak sekolah diberikan kesempatan melakukan penerimaan siswa baru secara mandiri, apabila kuota siswa dalam PPDB online belum terpenuhi seluruhnya.