Rekayasa Hasilkan Pakan Unggas yang Menyehatkan

“Telur dan daging selain sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi, juga dapat dirancang menjadi pangan fungsional,” katanya.

Pangan yang aman di konsumsi manusia dari segi kesehatan, lanjutnya, harus mengandung asam lemak Omega 3 dan Omega 6 dengan rasio 1:4 sampai 1:10.

Ia mengatakan, dari hasil penelitian Suarni dan Yasin tahun 2011 dijelaskan pangan fungsional adalah pangan yang mengandung komponen bioaktif yang memberikan efek fisiologis multifungsi bagi tubuh, antara lain memperkuat daya tahan tubuh, mengatur ritme kondisi fisik, memperlambat penuaan dan membantu mencegah penyakit.

Dia mengatakan, beberapa telur omega dan daging unggas (itik, ayam, puyuh) fungsional telah dilakukan, seperti telur kaya omega-3, telur dengan Rasio Omega 3 dan Omega 6 berimbang serta desain telur rendah kolesterol.

“Juga ada telur kaya vitamin A, dan telur kaya antioksidan serta daging unggas fungsional rendah lemak dan kolesterol, tinggi vitamin A serta asam lemak Omega 3,” katanya.

Sumiati melakukan penelitian yang didanai oleh Kemenristekdikti untuk merekayasa pakan unggas, khususnya itik. Pemilihan itik karena merupakan komoditas lokal yang perlu terus dikembangkan dengan segala potensinya.

Untuk menghasilkan telur unggas kaya omega3 rekayasa pakan yang dilakukan yakni membuat pakan dari bahan minyak ikan lemuru sebagai sumber Omega 3 sampai 5 persen dalam ransum mampu meningkatkan kandungan asam lemak Omega3 telur itik sekitar 78 persen dibandingkan ransum kontrol.

Sedangkan rekayasa pakan untuk menghasilkan telur rendah kolesterol dengan menggunakan choline chloride, lada hitam, tepung daun katuk, tepung daun Indigofera zollingeriana dan minyak ikan dalam pakan.

Lihat juga...