Pasokan Melimpah, Produksi Ikan Kering Air Tawar Meningkat di Palas

LAMPUNG — Pasca kenaikan harga garam, sejumlah produsen pembuatan ikan asin dan ikan teri di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan mulai mengurangi jumlah produksi.

Hasan, salah satu produsen ikan teri di Muara Piluk Kecamatan Bakauheni mengatakan, harga garam yang semula hanya Rp200 ribu per limapuluh kilogram atau satu sak naik menjadi Rp280 ribu, bahkan nyaris tembus Rp300 ribu per sak.

Produksi ikan asin tersebut berbanding terbalik dengan pembuatan ikan kering air tawar yang justru mengalami peningkatan. Musim hujan di wilayah Lamsel membuat sejumlah rawa, sungai dan embung memiliki air melimpah dengan sejumlah kolam budidaya ikan meningkat.

Wastini, produsen pembuat ikan kering air tawar di Desa Palas Jaya Kecamatan Palas mengaku dalam sehari dirinya mendapatkan bahan baku lebih dari 100 kilogram.

“Selain dari pemilik kolam dengan sistem keramba di sungai Way Pisang di sini banyak pencari ikan dengan sistem menjala dan menggunakan bubu di sungai hasilnya dijual kepada saya,” terang Wastini warga Desa Palas Jaya pembuat ikan kering air tawar yang dijumpai Cendana News di tepi sungai Way Pisang tengah membersihkan ikan sembilang yang akan dikeringkan, Senin (31/7/2017).

Wastini melakukan pengolahan ikan air tawar tersebut dengan cara manual menggunakan pisau untuk membersihkan ikan yang telah dibeli, melakukan proses pengasapan pada jenis ikan sembilang dan ikan gabus berukuran besar sementara ikan kecil dijemur di para para bambu. Proses pengasapan dilakukan di rumahnya sementara penjemuran dengan sinar matahari dilakukan di tanggul tepi sungai Way Pisang sekaligus lokasi berjualan baginya dan beberapa pedagang ikan kering air tawar.

Lihat juga...