Masa Tanam Jagung Sumber Penghasilan Wanita Lampung

“Mulai dari membersihkan lahan atau perun kami diminta membersihkan sisa batang jagung dan membakarnya,saat masa pemupukan hingga proses pemanenan kami juga dilibatkan termasuk para suami kami,”terang Sumini.

Para suami yang biasanya memiliki pekerjaan sebagai tukang bangunan saat musim panen diakuinya bisa menjadi buruh angkut dengan upah Rp4.000 per karung menepikan karung jagung dari kebun ke jalan raya dengan upah rata rata Rp80.000 hingga Rp100.000 dari satu pemilik kebun jagung.

Sementara para wanita yang bekerja membersihkan lahan dibayar dengan sistem harian dengan upah Rp50.000 perhari dan proses pembersihan lahan bisa dikerjakan selama dua hingga tiga hari terutama pada lahan yang sulit dijangkau.

“Jelang tahun ajaran baru sekolah pekerjaan menjadi buruh perun cukup lumayan untuk tambahan membeli peralatan sekolah dan juga keperluan dapur”terangnya.

Sebagai wanita yang juga memiliki lahan kebun jagung seperempat hektar tersebut mengakui saat masa perun tersebut sekaligus menjadi kesempatan baginya untuk melakukan proses “ngasak” atau mengumpulkan jagung sisa yang tak terpetik.

Proses ngasak ke beberapa kebun jagung sekaligus menjadi buruh mendapatkan hampir 10 karung lebih dengan dijual sistem gelondongan perkarung Rp30 ribu. Ia menyebut pekerjaan sebagai buruh tani dikerjakannya sebagai pekerjaan yang paling cepat mendapatkan uang.

Karena dalam satu hari bekerja dirinya sudah bisa membawa pulang uang untuk keluarganya dari hasil keringatnya bekerja seharian.

Lihat juga...