Masa Tanam Jagung Sumber Penghasilan Wanita Lampung
LAMPUNG — Pola tanam jagung petani di wilayah Lampung Selatan yang masih menggunakan tenaga manusia dimulai dari masa pembersihan lahan, pengolahan lahan, penanaman hingga pemanenan menjadikan tenaga kerja manusia masih sangat diperlukan.
Saleh (40) salah satu petani jagung di Kecamatan Katibung Lampung Selatan mengungkapkan kontur perbukitan membuat proses pengolahan lahan jagung masih dilakukan dengan sistem koret atau menggunakan cangkul untuk menggemburkan tanah.
Sementara untuk proses pembersihan lahan (perun) penggunaan tenaga kaum wanita masih dominan dilakukan oleh para pemilik lahan jagung di wilayah tersebut.Saleh mengungkapkan proses perun dilakukan dengan mempekerjakan sebanyak empat orang termasuk dirinya bersama tiga orang wanita yang bekerja dengan sistem upahan sejak pagi.
Selama satu hari bekerja para tenaga kerja yang didominasi kaum wanita tersebut membawa alat berupa sabit dan alat pelindung dari sengatan matahari dan sepatu boots yang disediakan oleh pemilik kebun agar terhindar dari tusukan tanaman jagung yang telah dipotong sebelumnya.
“Kami masih mempergunakan tenaga kerja wanita dalam proses pembersihan lahan untuk menanam jagung karena luas lahan sekitar satu hektar terlalu luas jika saya kerjakan sendirian,” papar Saleh kepada Cendana News tengah melakukan proses pembersihan lahan jagung seluas satu hektar bersama tiga orang pekerja lainnya,Minggu siang (9/7/2017)
Saat musim panen jagung seperti sekarang ini dirinya dan sebagian petani lain kerap kesulitan mendapatkan tenaga kerja untuk proses pemanenan akibat lokasi yang berada di perbukitan sulit dilakukan pola pemanenan menggunakan mesin.