Masa Tanam Jagung Sumber Penghasilan Wanita Lampung

Sebagian wanita yang bekerja sebagai buruh panen tersebut rata rata bekerja secara rombongan dengan upah sistem karungan dengan satu karung jagung yang telah dibersihkan dari kelobot dihargai Rp5.000.

Saat masa panen ia bahkan harus cepat cepat mencari tenaga kerja akibat sebagian buruh bekerja di petani lain sehingga harus menunggu giliran selesainya masa panen di lahan pertanian jagung lainnya.

Memasuki masa tanam yang akan dilakukan pada akhir Juli mendatang, Saleh menyebut telah menyiapkan lahan seluas satu hektar yang pada masa panen sebelumnya memperoleh jagung sebanyak 230 karung dengan total berat sebanyak 8 ton pipilan kering dan harga jual perkilogram sebesar Rp4.050 atau sebesar Rp405.000 per kuintal.

Harga tersebut diakuinya masih lebih rendah dibandingkan harga masa panen sebelumnya yang bisa mencapai Rp4.600 perkilogram dan dibeli oleh pabrik produsen pengolahan jagung menjadi pakan ayam di Kecamatan Sidomulyo.

Menggunakan bibit lebih dari sepuluh kampil atau sebanyak 50 kilogram jenis jagung hibrida ia menyebut masih terkendala dengan kuota pupuk bersubsidi yang diberikan kepadanya sebesar 4 ton untuk tanaman jagung yang ditanam pada lahannya.

Meski harga cukup turun namun ia menyebut penanaman jagung tetap dilakukannya pada lahan yang dikontrak dari pemilik lahan yang memperbolehkannya mengolah lahan untuk bertani jagung.

Saleh,satu petani jagung melakukan proses pembersihan lahan sebelum masa tanam [Foto: Henk Widi]
Buruh wanita pembersih lahan jagung sebelum proses penanaman berikutnya [Foto: Henk Widi]
Masa tanam hingga masa panen jagung oleh ratusan petani jagung di wilayah Katibung selain memberi keuntungan bagi para pemilik jagung juga menjadi sumber penghasilan bagi kaum wanita yang berprofesi sebagai buruh. Sebagian wanita di wilayah Katibung diakui Sumini (39), memanfaatkan masa tanam jagung untuk mendapat penghasilan tambahan sebagai buruh upahan.

Lihat juga...