Warga Sukabaru Tunggu Realisasi Pembangunan Jembatan
Sebagai warga desa setempat ia menyebut alokasi dana desa yang diwujudkan dalam pembangunan infrastruktur pedesaan diharapkan bisa mempermudah akses masyarakat khususnya pemilik lahan pertanian dan juga pengusaha batu bata dalam mendistribusikan hasil pertanian dan usaha batu bata.
“Kalau nilainya silakan tanyakan kepada kepala desa atau aparatur desa pak karena semua ini sudah dimusyawarahkan terlebih dahulu dan kami hanya pelaksana di lapangan, ”imbuhnya lagi.
Juned, Warga Dusun Buring yang berada di sekitar lokasi pembangunan jalan mengungkapkan harapan besar. Menurut dia meskipun perkerasan jalan di wilayah tersebut dilakukan namun akses masyarakat pengguna kendaraan roda empat dipastikan belum bisa melintasi jalan tersebut akibat jembatan gantung yang masih menggunakan lantai kayu dan bambu dengan tali sling baja sebagai penahan.
Aktivitas siswa sekolah dari dusun tersebut untuk bersekolah masih harus mempergunakan jembatan gantung yang bertahun tahun dipertahankan masyarakat sebagai akses utama meski akses jalan lain bisa dipergunakan dengan memutar lebih jauh sekitar tiga kilometer lebih. Beruntung diujung jembatan gantung warga masih bisa menikmati fasilitas jalan paving block yang tidak becek saat hujan akibat lokasi jalan di dekat areal persawahan.
“Praktis kami memang belum bisa menggunakan akses jalan rigid yang dibangun karena kalaupun selesai kami pemilik kendaraan roda empat harus berjalan memutar,” katanya.
Juned menyebut Komisi C DPRD Kabupaten Lampung Selatan yang melakukan peninjauan jembatan gantung di atas Sungai Way Pisang sepanjang 10 meter tersebut telah mengusulkan perbaikan ke Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Meskipun realisasi untuk perbaikan jembatan masih akan diusulkan. Jembatan gantung semenjak 2008 tersebut hanya bisa dilalui pengendara kendaraan roda dua dan pejalan kaki.