“Banyak petani yang gagal panen akibat serangan hama wereng coklat, padahal mereka sudah melakukan penyemprotan insektisida, tetapi tidak mempan. Dua hari kemudian batang padi mulai menguning dan bulir padi keropos, sehingga gagal panen,” kata Kepala Desa Kandangjati Wetan, Abdul Ghozali.
Menurut Abdul, banyak petani yang tidak sempat memanen padinya, namun ada juga yang bisa memanen sebagian kecil padi sebelum serangan itu menjalar ke seluruh petak sawah. “Biasanya satu petak sawah padi ukuran 2.000 meter persegi itu bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp2,5 juta, namun kali ini petani hanya bisa menjual padinya Rp800.000,” ucapnya. (Ant)