Pertemuan G20 di Hamburg Diwarnai Unjukrasa

HAMBURG – Protes di Hamburg berujung bentrokan dengan pasukan polisi pada malam menjelang pertemuan puncak G20, Kamis (6/7/2017), malam, yang direncanakan diselenggarakan di Kota Jerman tersebut, dan beberapa orang dilaporkan cedera.

Pertemuan terbuka anti-globalisasi “Welcome to Hell” digelar pada Kamis sore secara damai, tapi belakangan berubah menjadi kerusuhan pada malam harinya. Polisi menggunakan semprotan air, semprotan lada dan pentungan untuk membubarkan pengunjuk-rasa.

“Polisi Hamburg mengatakan di akun twitternya, bahwa jumlah pemrotes bertambah menjadi 12.000 pada malam hari,” demikian laporan Xinhua, yang dipantau di Jakarta, pada Jumat (7/7/2017) pagi. Polisi menyeru pemrotes damai agar menjauhkan diri dari pemrotes perusuh.

“Pelaku kerusuhan membekali diri mereka dengan perancah dan batu. Kami terkejut dengan aksi kekerasan ini,” kata polisi Hamburg.

Di beberapa tempat di Hamburg, serangan terhadap personel kondisi darurat dan kerusakan harta dilaporkan, kata polisi Hamburg di Twitter. Ditambahkannya, sebanyak 15 polisi cedera dan tiga di antara mereka harus dirawat di rumah sakit.

Stasiun n-tv mengutip Andreas Blechschmidt, seorang penyelenggara demonstrasi “Welcome to Hell”, yang mengatakan beberapa demonstran cedera, termasuk mereka yang cedera akibat penggunaan pentungan oleh polisi.

Stasiun televisi itu pada Kamis larut malam melaporkan bahwa setelah demonstrasi “Welcome to Hell” dibubarkan, demonstrasi damai masih berlangsung di beberapa tempat di kota tersebut.

Karena kondisi mendesak, pawai itu berlanjut dengan kehadiran banyak polisi, tapi tetap damai untuk sementara. Polisi juga melaporkan, meletusnya bentrokan baru oleh “banyak orang bertopeng”. (Ant)

Lihat juga...