Petani di Lamsel Siasati Anjloknya Harga Pisang

LAMPUNG — Harga hasil perkebunan pisang di Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir cukup melimpah, menyebabkan harga jual pisang menjadi cukup murah saat dibeli oleh sejumlah pengepul pisang yang akan menjualnya lagi ke Pulau Jawa.

Menurut Kasikin (47) pemilik 200 batang tanaman pisang berbagai jenis, di antaranya pisang raja nangka, janten, dan kepok, saat ini jenis pisang kepok semula Rp25 ribu, namun sekarang hanya Rp10 ribu. Sementara jenis lain bisa hanya Rp5 ribu per tandan.

Kasikin bahkan terpaksa memberikan sebagian pisang miliknya untuk pakan ternak campuran dengan janggel jagung yang digiling sebagai tambahan untuk nutrisi makanan ternak sapinya.

Beruntung sang istri yang memiliki keahlian membuat makanan tradisional berbahan pisang memutuskan membuat makanan tradisional berupa sale pisang kering untuk menghindari kerugian akibat harga pisang yang murah.

Kasikin menyebut, pisang yang semula dijualnya dalam kondisi utuh kini mulai diolah oleh sang istri menjadi makanan yang dibuat dengan memanfaatkan energi matahari untuk proses pengeringan sebelum digoreng.

“Karena harga pisang mentah murah, kami putuskan menjual dalam kondisi masak hingga menguning untuk dibuat makanan. Sementara sebagian dibuat sale pisang dan dijual ke sejumlah warung dan melayani pesanan dari toko oleh-oleh”, terang Kasikin, Selasa (18/7/2017).

Selain sudah lama membuat sale kering berbahan baku pisang seiring anjloknya harga pisang, istri Kasikin bernama Suwarni (45) mengaku menyukai dunia kuliner, sehingga senang berkreasi dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh. Ia menyebut, dengan bahan baku pisang dirinya pernah membuat roti bolu pisang, nagasari pisang dan membuat sale kering pisang yang terlebih dahulu dijemur di bawah terik sinar matahari.

Lihat juga...