Ratusan Warga Berebut Gunungan Syawal Kraton Yogyakarta

YOGYAKARTA — Sejumlah warga masyarakat Yogyakarta merayakan tradisi Grebeg Syawal berupa perebuutan gunungan hasil bumi yang digelar Kraton Yogyakarta, Senin (26/6/2017), siang. Mereka berbondong-bondong mendatangi kawasan Alun-Alun Utara dan Masjid Kauman Yogyakarta untuk ikut berebut atau sekedar melihat arak-arakan bregada prajurit yang mengawal gunungan. 

Manggala Yuda atau pemimpin prajurit, GPBH Yudhoningrat, mengatakan pada acara Grebeg Syawal tahun ini, Kraton Yogyakarta mengeluarkan 7 gunungan, yang terdiri dari 2 gunungan kakung, 1 gunungan putri, 1 gunungan gepak, 1 pawuhan, dan 1 gunungan darat. Lima gunungan dikirim ke Masjid Kauman Yogyakarta, sementara dua gunungan lakung dikirim ke Kadipaten Pakualaman dan Bangsal Kepatihan.

Acara dimulai dengan keluarnya puluhan prajurit pengawal kraton dari Pagelaran Kraton. Diawali dari prajurit bregada atau prajurit pejalan kaki, pasukan berkuda, pasukan gajah, lalu diikuti gunungan yang dibawa oleh sejumlah abdi dalem Kraton Yogyakarta dengan cara ditandu. Empat buah gajah ikut didatangkan dari Kebun Binatang Gembiraloka, termasuk sejumlah kuda pilihan milik Kraton Yogyakarta.

“Gunungan merupakan sedekah raja pada rakyatnya. Gunungan ini dibuat dari hasil bumi, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan,” katanya, di sela acara.

Setelah didoakan oleh penghulu masjid, sebanyak 5 gunungan langsung diserbu warga yang sudah menunggu sejak pagi. Dalam waktu singkat, sejumlah gunungan pun langsung ludes tanpa sisa.

Salah seorang wisatawan asing asal Ceko, Margareth, tampak antusias turut berebut gunungan. Ia pun mendapat bagian gunungan berupa manisan beras ketan. “Sangat menarik sekali,” ujar wisatawan yang baru pertama mengikuti acara garebeg itu.

Lihat juga...