MAUMERE — Pencurian infrastruktur utama di Bandara Frans Seda Maumere kembali terulang. Sebelumnya di bulan Mei 2017, sebanyak 28 trafo lampu run way 23 digasak maling serta kabel listrik sepanjang 50 meter yang ditanam di dalam tanah pun turut dibawa kabur.
“Pencurian lampu dan kabel ini sering terjadi, dimana dua kepala bandara yang menjabat sebelum saya juga mengalami hal serupa dan sampai sekarang pun pelakunya tidak pernah terungkap,” ujar Kepala bandara Frans Seda Maumere, Yohanes R.Keraf yang ditemui Cendana News, Jumat (23/6/2017).
Dikatakan, kasus pencurian ini sudah dilaporkan ke Polres Sikka dan pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Kementrian Perhubungan RI melalui Direktur Bandar Udara.
“Ada oknum yang tidak bertanggung jawab, juga dulu mencuri kabel PAPI dan merusaki lampu landasan dan tahun ini juga mencuri trafo dan kabel,” sebutnya.
Akibat kejadian ini kata Yohanes, pesawat yang berangkat jam 18.00 WITA tidak dapat dilaksanakan karena demi keselamatan. Pihaknya meminta ke maskapai agar tidak boleh terbang lebih dari jam lima sore.
“Kami sudah meminta untuk diganti dan saat ini masih dalam proses, karena peralatan ini harus dipesan terlebih dahulu,” terangnya.
Yohanes menambahkan, pelakunya pun sedang diselidiki kepolisian dan kejadian ini sangat merugikan daerah dan masyarakat sebab fasilitas ini kan untuk keselamatan penerbangan.
Mantan kepala bandara Tambolaka ini mengaku tidak mengetahui apa motif di balik kejadian ini sebab sejauh ini pihak Bandara Frans Seda tidak ada persoalan dengan pihak luar dan masyarakat sekitar bandara.
“Kami harap pelakunya segera ditangkap agar bisa diketahui motif tindakannya dan pelakunya harus dihukum berat, sebab ini merupakan tindakan sabotase sebab bila dilihat pekerjaannya sangat rapi sekali,” terangnya.