Ketupat, Silaturahmi dan Pesan Toleransi Idul Fitri 1438 H di Lampung

LAMPUNG—Masjid Al-Istiqamah dan Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Sumbersari Desa Pasuruan merupakan dua tempat ibadah umat Islam dan umat Katolik yang saling berhadapan sejak puluhan tahun silam.

Perayaan Salat Idul Fitri 2017 (1438 Hijriyah) dilaksanakan sejak pagi sebelum umat Islam melaksanakan silaturahmi ke keluarga,kerabat terdekat. Saat ratusan umat Islam melaksanakan Salat Id di Masjid Al Istiqamah dengan Khatib Haji Nasruloh,saat bersamaan ratusan umat Katolik dipimpin oleh Pastor Bernardinus Haryanto Silaban,Pr juga merayakan Ekaristi atau Misa.

Saling berhadapan dua tempat ibadah berlainan agama tersebut menjadi simbol dan pesan toleransi di bumi Lampung sejak puluhan tahun silam dan beberapa kali perayaan hari keagamaan berlangsung dalam waktu bersamaan dengan saling menghormati.

Menurut Haji Nasruloh yang juga sebagai tetua kampung di Dusun Sumbersari, sikap saling menghargai tersebut sudah menjadi kearifan lokal masyarakat setempat bahkan dalam perayaan hari keagamaan di mana saat halaman dua tempat ibadah tersebut bisa dipergunakan untuk lahan parkir secara bergantian.

Selain itu pada Hari Raya Natal sebagian remaja Islam Masjid (Risma) juga ikut membantu menjaga parkir umat yang beribadah dan terus berlangsung hingga kini menjadi sebuah pesan toleransi yang terus dipertahankan.

“Puluhan tahun desa kami dihuni umat dari berbagai agama dan rasa menghargai guyup rukun sudah ada sejak dahulu termasuk keberagaman suku Lampung dan suku Jawa ditambah suku suku lain membaur menjadi satu dengan tetap mempertahankan kerukunan, ”ungkap Haji Nasruloh saat ditemui Cendana News di rumahnya dalam silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, Minggu (25/6/2017).

Lihat juga...