KAMIS, 13 APRIL 2017
YOGYAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Berdiri sejak tahun 2013 silam, Koperasi Simpan Pinjam Tabur Puja dusun Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul selama ini hanya dikelola oleh dua orang pengurus. Yakni Ketua yang merangkap sekretaris dan satu orang lagi bendahara. Hal itu terjadi lantaran tidak adanya warga yang mau ditunjuk menjadi pengurus.
![]() |
Nanga Wulan Harti |
Meski begitu, selama empat tahun berjalan, koperasi simpan pinjam tabur puja posdaya Teratai ini, dapat berjalan dengan baik. Memiliki sekitar 100 orang anggota nasabah setiap tahunnya, Tabur Puja dusun Mrisi telah menyalurkan dana pinjaman modal usaha hingga Rp220juta setiap tahunnya.
Salah satu pengurus sekaligus ketua KSP Tabur Puja dusun Mrisi itu adalah Nanga Wulan Harti. Wanita lulusan SMU ini merupakan ketua baru. Ia ditunjuk menjadi ketua KSP Tabur Puja setelah ketua sebelumnya yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri, mengalami sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Meski secara resmi belum lama menjadi pengurus, Wulan mengaku sudah lama terlibat mengurusi KSP Tabur Puja terlebih semenjak ibunya mengalami sakit kanker. Ia lah yang menggantikan ibunya mengurus segala hal terkait kegiatan Tabur Puja di dusunnya.
Suka duka menjadi pengurus Tabur Puja sudah banyak ia alami. Di tengah kesibukanya mengurus keluarga dan usaha jualan makanan, ia juga harus merawat ibunya bolak-balik ke rumah sakit, sekaligus menjalankan kegiatan Tabur Puja.
“Paling susah itu kalau ada anggota yang telat atau macet membayar angsuran. Selain rutin mengingatkan melalui ketua kelompok masing-masing, saya biasanya langsung datangi sendiri anggota tersebut ke rumahnya. Saya rangkul, dan saya kasih saran agar bisa membayar cicilan,” katanya.