Salah Pilih Jurusan Kuliah Bukan Kiamat

Jangankan di Indonesia, di negera maju seperti Inggris saja salah pilih jurusan merupakan problem.  Studi yang dilakukan oleh The Student Room pada awal 2017 lalu menunjukkan hampir dua puluh persen atau seperlima mahasiswa yang kini kuliah di berbagai universitas di Inggris akan memilih jurusan lain kalau diberi kesempatan kedua.

Survei, yang mempertanyakan 1.805 siswa saat ini terdaftar di universitas di seluruh negeri, juga menemukan bahwa 18 persen menyesal pilihan mereka gelar. Mereka mengeluhkan  kurangnya penelitian awal sebagai penyebab utama kekecewaan mereka.

“Kesalahan memilih jurusan melibatkan berbagai faktor, seperti tekanan dari orangtua, guru dan teman sebaya. Selain itu faktor gografi ketika mendapatkan kampusnya jauh dari tempat tinggalnya,”  ujar Hannah Morish pimpinan survei seperti dilansir harian Inggris Telegraph.

Itu sebabnya dia menganjurkan jangan hanya mengandalkan ilmu yang didapat dari universitas, tetapi juga kursus keterempilan dan kesmepatan magang kerja agar lulusan bisa kompetitif. Universitas juga harus punya program untuk memastikan lulusannya siap untuk pasar kerja.   belajar kursus dalam kaitannya dengan peluang karir potensial.

Psikologi dari Universitas Negeri Makassar Eva Meizara Puspita Dewi menjelaskan bahwa salah pilih jurusan terjadi karena anak-anak SMA kelas 3 yang tidak dibimbing untuk menemukan minat dan bakatnya. Untuk itu perlu di optimalkan peran BK atau BP untuk mengarahkan minat dan bakat mereka.
 
“Peran biro psikologi juga diperlukan agar calon mahasiswa tidak salah pilih jurusan,” ujar Eva kepada Cendana News dalam kesempatan terpisah.

Lihat juga...