“Perintah saling mengasihi tersebut, nanti akan dilakukan dengan pembasuhan sebanyak dua belas umat menyimbolkan dua belas rasul Yesus Kristus yang dibasuh sebagai simbol pelayanan,” terang Ignasius Nugroho saat ditemui Cendana News, Kamis petang (13/4/2017).
![]() |
Suasana misa yang khidmat. |
Ia juga menyebut, Kamis Putih juga menjadi hari rekonsiliasi dengan menyambut para petobat yang kembali berdamai dengan Allah dan Jemaat. Dilanjutkan dengan perarakan sakramen Maha Kudus dan tuguran (malam berjaga) di hadapan sakramen Maha Kudus yang dilakukan secara bergilir oleh masing-masing kring atau wilayah. Pastor Wolfram Safari, Pr yang memimpin perayaan Misa malam Kamis Putih akan melakukan perarakan tuguran di gereja setempat, seusai perayaan Misa malam Kamis Putih.
Perayaan malam Kamis Putih di Gereja Santo Petrus dan Paulus dirayakan dengan Misa Kudus bergiliran dengan umat Katolik di gereja lain yang merayakan Kamis Putih dengan khidmat. Warna liturgi yang didominasi dengan warna putih dan ungu termasuk jumlah umat sebanyak dua belas yang akan menerima pembasuhan kaki dengan air mengenakan baju berwarna putih.
Ignasius Nugroho mengungkapkan dengan jumlah umat mencapai ratusan dan tidak tergabung dengan wilayah lain, perayaan Kamis Putih bisa dilakukan di dalam gereja. Sementara saat perayaan Kamis Putih gabungan diperlukan tenda tambahan untuk perayaan Kamis Putih. Berbeda dengan tahun sebelumnya, perayaan Misa malam Kamis Putih diselenggarakan di masing-masing stasi dan penggabungan dilakukan di beberapa stasi yang berdekatan di antaranya stasi Bakauheni, Tridharmayoga dan Sumberagung.