Peziarah, Banjiri Kapela Tuan Berdiri di Wure

KAMIS, 13 APRIL 2017

LARANTUKA — Kapela Tuan Berdiri di Wure, Pulau Adonara, tempat bersemayam patung Tuhan Yesus dalam posisi berdiri dengan kedua tangan mengatup di dada dan di sampingnya terdapat sebuah patung ayam jantan, juga mulai dibanjiri peziarah yang menyeberangi laut menggunakan perahu motor dari Sarotari, Kota Larantuka.

Peziarah di Kapela Tuan Berdiri

Penjaga Kapela, Donatus Karwayu, ditemui Cendana News di Kapela Wure, Kamis (13/4/2017) menjelaskan, Kapela Tuan Berdiri sudah dibuka sejak Senin (10/4/2017) siang, dan pziarah sudah mulai berdatangan, namun ritual Cium Tuan mulai dilakukan sejak tadi pagi dan pada pukul 05.00 WITA, para peziarah sudah mulai berdatangan. “Memang sejak hari Senin sudah ada peziarah yang dating. Namun, Cium Tuan mulai ramai sejak tadi pagi, dan tahun ini jumlah peziarah juga meningkat,” ungkapnya.

Menurut Natus, sapaan akrabnya, persiapan di kapela seperti biasanya tidak ada Mardomu atau petugas khusus yang menyiapkan makan minum bagi petugas keamanan dan penjaga di kapela hanya dibentuk panitia, sehingga panitia yang menyiapkan segala keperluan dan mengatur selama Semana Santa atau Pekan Suci.

Ada juga peziarah yang mau buru-buru pulang, sehingga tidak mau lama-lama antri menunggu giliran untuk melakukan ritual Cium Tuan. Namun dijelaskan petugas, bahwa semua orang harus antri dan berbaris menunggu di depan kapela baru masuk melakukan ritual. “Memang ada satu dua peziarah yang maunya buru-buru melakukan Cium Tuan agar bisa cepat pulang tapi kami jelaskan prosedurnya harus antri dan tertib selama ritual,” jelasnya.

Paulus Gebang, salah seorang peziarah dari Kupang, ditemui usai melaksanakan ritual Cium Tuan mengaku baru pertama datang ke Larantuka dan Adonara dan sudah melaksanakan ritual Cium Tuan di kapela Tuan Ana dan Tuan Ma baru ke Wure. Paulus mengaku sangat terkesan dengan suasana di kapela yang sangat religius dan hening, di mana semua umat khusuk berdoa, meski harus lama mengantri untuk bisa melakukan ritual Cium Tuan. “Biar lama antri sekitar setengah jam baru bisa melakukan ritual Cium Tuan, tapi suasana selama mengantri baik di depan kapela maupun di dalam kapela tetap hening dan tidak ada keributan,” ungkapnya.

Lihat juga...