JUMAT, 14 APRIL 2017
MANADO — Menyambut hari Jumat Agung atau Kematian Isa Almasih atau yang di sebut Yesus Kristus, umat Nasrani di Kota Manado menggelar pawai obor, Jumat (14/4/2017), di sekitar lapangan Tikala Manado. Ratusan umat nasrani mulai dari anak-anak, pemuda hingga orangtua ikut-serta dalam pawai obor tersebut.
![]() |
Suasana Pawai Obor Jumat Agung di Manado |
Dalam pawai obor yang didominasi umat Nasrani dari sejumlah jemaat GMIM yang tergabung dalam wilayah GMIM Sentrum dan Tikala, ratusan umat nasrani mengelilingi sejumlah wilayah dan daerah untuk mengarak pawai obor yang sudah dinyalakan, sambil menyanyikan lagu-lagu rohani. Jemaat juga memperagakan saat Tuhan Yesus diarak dan disiksa oleh para tentara seperti yang dikisahkan dalam kitab suci (ALkitab) umat Nasrani.
“Pawai obor ini menceritakan bagaimana perjalanan saat-saat Tuhan Yesus diarak dan disiksa sebelum disalibkan hingga mati di kayu salib. Ini juga sebagai ajaran pada umat Nasrani untuk menghayati penderitaan Tuhan Yesus sebelum disalibkan di Taman Firdaus 2000 tahun yang lalu. Dengan pawai obor dan jalan salib ini, kita bisa merasakan saat Yesus mengalami siksaan dan penderitaan sebelum disalibkan,” kata Junita Lumenta, Jemaat GMIM Mahakeret Timur, Jumat (14/4/2017).
![]() |
Junita Lumenta |
Pada malam Jumat Agung di Kota Manado, seluruh umat nasrani turut dalam acara perjamuan kudus di gereja, yang sudah dimulai sejak pagi hari, sehingga suasana penghayatan kematian Yesus Kristus sangat terasa di Kota Manado. Ribuan ornamen rohani untuk menyambut Jumat Agung dan Paskah tersebar di seluruh penjuru Kota Manado, sehingga suasana Paskah sangat di rasakan masyarakat terutama oleh umat nasrani.
Jurnalis: Ishak Kusrant/ Editor: Koko Triarko/ Foto: Ishak Kusrant
Source: CendanaNews