“Sebetulnya kami sangat berharap perbaikan tanggul yang diutamakan karena jika tanggul penangkis diperbaiki maka petani tidak akan dihantui banjir, sementara saat musim kemarau kami tidak pernah kesulitan air,”ungkap Jupit.
Camat Kecamatan Sragi Suwardi mengungkapkan pada beberapa saluran irigasi di wilayah Kecamatan Sragi sebagian besar merupakan wilayah pertanian yang dibuka oleh Presiden Soeharto seluas 24.000 hektar yang sebelumnya merupakan rawa. Jejak kejayaan tersebut masih terlihat pada kokohnya tugu pak tani yang ada di Kecamatan Palas serta beberapa saluran irigasi primer yang terhubung ke saluran saluran irigasi sekunder dengan bendungan dan kanal kanal khusus yang dilengkapi dengan pintu pintu air.
“Tapi akibat curah hujan tinggi dan ditambah dengan air pasang laut berimbas tidak bisa terbuangnya air Sungai Way Sekampung menjadi penyebab sungai meluap pada bulan Februari lalu,”terang Suwardi.
![]() |
Suwardi (kiri) Camat Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan |
Meski kerap jebol namun ia menyebut perbaikan tanggul sudah diusulkan ke pemerintah melalui Dinas Pertanian berkoordinasi dengan Balai Besar Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS-WSS).
Ia berharap dengan usulan yang telah dilakukan untuk proses revitalisasi dan perbaikan tanggul penangkis dan saluran irigasi bisa menjadi upaya peningkatan swasembada pangan di wilayah tersebut.
Selain sudah usangnya beberapa saluran irigasi yang berusia puluhan tahun pada era Presiden Soeharto, sedimentasi pada beberapa titik sungai menjadi penyebab meluapnya air sungai. Sedimentasi di beberapa saluran primer, sekunder dan tersier tersebut di antaranya akibat lumpur dari hulu sungai dan ditambah tumbuhan enceng gondok dan gulma lain.