Infrastruktur Pengairan yang Sudah Tua, Lahan Petani Dihantui Banjir Musiman

RABU, 12 APRIL 2017

LAMPUNG — Sistem irigasi yang sudah tua sering menyebabkan jebolnya tanggul dan meluapnya Sungai Way Sekampung ke saluran-saluran primer dan tersier di Kecamatan Sragi dan Kecamatan Palas masih menjadi momok bagi para petani setempat. Selain kekurangan air di kala kemarau, banjir musiman juga sering menyebabkan gagal panen saat musim hujan.

Lahan sawah yang kerap dilanda banjir di Kecamatan Palas

“Kalau banjir terjadi saat kami belum memasuki masa tanam tidak masalah namun banjir menerjang ratusan hektar sawah di beberapa desa yang ada di Kecamatan Palas dan sebagian kecamatan Sragi saat padi memasuki satu bulan masa tanam,” ungkap Syahrudin salah satu warga Desa Sukarandeg Kecamatan Sragi yang meninjau salah satu lahan sawah miliknya, Rabu (12/4/2017).

Sepanjang Februari hingga Maret 2017, ia menyebut banjir kerap melanda wilayah tersebut akibat meluapnya sungai Way Sekampung, sementara saat musim kemarau warga harus menggunakan mesin pompa air untuk mengairi lahan sawah yang ada di tepi tanggul.

Selain Syahrudin, ratusan petani di wilayah Kecamatan Palas bahkan harus merugi akibat banjir kerap melanda wilayah mereka. Jupit (29) menyebut adanya saluran air yang jebol berimbas ratusan hektar sawah milik warga di Desa Palas Jaya terendam banjir pada pertengahan bulan Februari

“Bahkan petani harus menunggu surut selama satu bulan hingga pertengahan Maret,” katanya.

Saluran saluran air lahan pertanian di eks rawa Sragi pada masa pemerintahan presiden Soeharto

Upaya perbaikan pada saluran air dan tanggul sementara dilakukan bergotong royong oleh warga menggunakan karung karung berisi air sebagai tanggul penangkis dan penahan air saat hujan kembali datang.

Lihat juga...