Kukuhkan Ketahanan Budaya, Paku Alaman Gelar Lomba Jemparingan

MINGGU, 5 MARET 2017

YOGYAKARTA — Ratusan warga dari berbagai daerah mengikuti ajang lomba Jemparingan Mataraman (lomba panah gaya Mataram -red) Tingkat Nasional Paku Alam Cup 2017, di lapangan Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu (5/3/2017).. Ajang lomba jemparingan mataraman yang digelar dalam rangka peringatan ke-211 Jawa atau 205 Masehi berdirinya Kadipaten Paku Alaman, ini secara resmi dibuka oleh Permaisuri Adipati Paku Alaman, Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu (GKBRAy) Atika Paku Alam X.

Permaisuri Kabupaten Pakualaman GKBRAy Atika Paku Alam ke X (baju hijau), menandai pembukaan lomba Jemparingan mataraman Pakualam Cup 2017 dengan melemparkan anak panah.

Ketua Pelaksana Peringatan Berdirinya Kadipaten Pakualaman, Kanjeng Raden Tumenggung Radyo Wisroyo, menyatakan, total terdapat 350 peserta yang mengikuti ajang lomba jemparingan ini. Mereka tak hanya berasal dari DIY saja, namun juga dari berbagai daerah lain di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera hingga Kalimantan. “Ratusan peserta itu dari sekitar dua puluh club yang mengikuti ajang lomba jemparingan mataraman Paku Alam Cup tahun ini. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, tahun ini ada sekitar lima puluh peserta yang terpaksa kita tolak, karena sudah melebihi kuota,” katanya, di sela acara.

Dalam ajang lomba kali ini, pihak penyelenggara hanya membagi peserta dalam 2 kategori, yakni putra dan putri. Setiap peserta diharuskan membidik sasaran dalam jarak 35 meter. Mereka memiliki kesempatan melemparkan anak panah dalam 20 babak atau rambahan. Setiap peserta diberikan kesempatan melemparkan 4 buah anak panah dalam satu rambahan.

Sejumlah peserta saat mengikuti lomba jemparingan mataraman Paku Alam Cup 2017

“Yang membedakan dalam lomba jemparingan gaya mataraman ini, setiap peserta wajib memanah dalam posisi duduk bersila. Busurnya harus terbuat dari kayu dan bambu. Sasarannya juga tidak berupa bulatan, namun berupa benda yang digantung atau disebut bandul. Jika mengenai warna putih diberi nilai satu, sedang jika mengenai warna merah diberi nilai  tiga. Peserta yang mendapat nilai terbanyak menjadi pemenang,” katanya.

Lihat juga...