Keunikan Musik Ritual Papua

JUMAT, 10 MARET 2017

JAYAPURA — Musik menjadi darah daging bagi suku-suku bangsa yang ada di Tanah Papua. Ada jenis musik yang menjadi bagian musik ritual. Irama itu timbul dari sebuah budaya dan sangat sakral saat digelar setiap ada acara adat. Untuk mengetahui secara pasti, Cendana News mengajak pembaca untuk mengikuti musik dari Biak, Papua.

Sejumlah alat musik tiup tradisional Papua.

Dalam sebuah ritual adat, seorang perempuan dilarang menabuh alat musik tradisional Tifa melainkan alat musik ini wajib dimainkan kaum adam atau laki-laki. Tifa atau alat musik tradisional asal Papua lainnya, apabila dibandingkan dengan alat musik modern seperti piano, gitar, drum dan lainnya yang mana para kalangan pecinta seni mensejajarkan alat tersebut.

Menariknya, musik Papua mempunyai keunikan adatnya, lantaran Papua sendiri memiliki tujuh wilayah. Keunikan musik di tujuh wilayah adat ini masing-masing mempunyai ciri khas pada dialeg. Seperti contoh wilayah adat dua Saireriyang terdiri dari empat budaya masing-masing Biak Numfor, Supiori, Yapen Waropen, Kurudu-Kayupuri dan Budaya Wandamen–Wamesa memiliki dialeg bernyanyi berbeda-beda.

“Misalnya nyanyian Wor dalam kebudayaan suku biak dialeg bernyanyi pada Biak Timur dan Biak Barat berbeda,” kata Markus Rumbino yang bergelut di seni musik tradisional Papua, Kamis (09/03/2017).

Tarian pukulan tifa dalam sebuah acara ritual.

Sangatlah menarik apabila dilakukan penelitian secara ilmiah, guna menambah pengetahuan dan wawasan tentang musik di Papua. Terkait dengan musik ritual tersebut, ada ungkapan masyarakat adat di Biak yaitu Ngo Wor Ba Ido Neri Ngo Mar (kalau kami tidak bernyanyi, kami akan mati).

Lihat juga...