Dua Warga Korban Longsor Ponorogo Masih Harus Sabar

MINGGU, 5 MARET 2017

PONOROGO — Dua keluarga, yakni Wijianto (78) dan Jarwo (32), yang berada di Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, masih harus bersabar. Pasalnya, rumah keduanya yang terkena musibah tanah longsor pada Sabtu (4/3/2017), hingga kini belum bisa diperbaiki. Sementara itu, hujan masih sering mengguyur dengan intensitas tinggi.

Dapur rumah Jarwo yang jebol terkena longsor.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, wilayah Desa Talun memang termasuk daerah rawan bencana, karena struktur tanah yang ada terbilang labil, sehingga saat terkena guyuran hujan dengan intensitas sedang dan terus-menerus bisa longsor.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, saat ditemui menjelaskan untuk kejadian di rumah Wijianto, longsor mengakibatkan halaman depan rumah dan teras roboh, bahkan sebagian material longsor menutupi jalan. Kejadian terjadi pada Sabtu (4/3/2017) sekitar pukul 15.30 WIB dan begitu cepat. Namun, beruntung keluarga Wijianto sedang tidak berada di depan rumah.

Sejulmah warga bergotong-royong membersihkan longsoran tanah

Sedangkan untuk rumah Jarwo, lanjut Budi, longsoran tebing yang berada tepat di sebelah rumahnya berhasil menjebol dinding dapur serta menyebabkan peralatan dapur rusak. “Kerugian akibat kedua kejadian ini ditaksir mencapai lebih dari lima belas juta rupiah,” ujarnya, Minggu (5/3/2017.

Menurut Budi, kondisi terbaru, sebagian warga bersama Tim BPBD sudah membersihkan guguran longsor yang menutupi jalan, dan sekarang ini masih membantu keluarga Jarwo menyelamatkan alat-alat dapur yang masih bisa digunakan. Sementara, kedua keluarga masih menetap di lokasi kejadian, dan ketika hujan mengguyur terus-menerus, keduanya akan mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Kami sudah memberikan bantuan sementara, makanan dan minuman untuk membantu meringankan beban para korban,” pungkas Budi.

Jurnalis: Charolin Pebrianti/ Editor: Koko Triarko/ Foto: Charolin Pebrianti