Bu Guru Ini Rela Mengajar ABK Tanpa Bayaran

RABU 8 MARET 2017

PONOROGO—Dewi Ratih (39 tahun) warga Dusun Dawang, Desa Slahung, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo yang berprofesi sebagai guru rela mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Slahung tanpa dibayar sepeser pun. Meski tanpa bayaran, dia mengaku ikhlas dan diniatkan sebagai nilai ibadah.

Proses belajar mengajar di SLB Slahung.

Keluarganya pun mendukung kegiatan positif Dewi, dalam pengabdian masyarakat. Dibukanya SLB di Slahung ini sudah ditunggu–tunggu masyarakat, karena disini belum ada SLB. Sudah enam bulan lamanya. Sejak dibukanya SLB ini, dia bersama tiga guru SLB lainnya, tidak mendapatkan bayaran. Uang yang berasal dari donator sudah habis untuk mengakomodir setiap kebutuhan siswa.

“Meski yang kami ajar bukan anak normal, saya merasa menikmati selama ini karena semua saya nilai ibadah,” jelasnya saat ditemui Cendana News di SLB Slahung, Rabu (8/3/2017).

Setiap anak yang diajar, lanjut Dewi, memiliki karakter sendiri. Tidak bisa disamaratakan, karena perhatian kepada anak–anak harus disesuaikan dengan kondisi sang anak.

“Misalnya ada anak autis yang pendiam sekali, kami ajak komunikasi terus – menerus, meski agak lambat tapi lama kelamaan dia merespon, itu kemajuan bagi kami,” ujarnya.

Di SLB Slahung saat ini sudah ada sepuluh murid, yang menarik setiap siswa yang sekolah disini tidak dipungut biaya alias gratis. Baik buku, peralatan sekolah maupun seragam.

“Kami mendapatkan bantuan dari SLB Badegan dan kami langsung berikan kembali kepada siswa,” cakapnya.

Selama menjadi pengajar di SLB, Dewi menerangkan harus bersikap ekstra sabar menghadapi anak didiknya. “Karena mereka gampang sekali bosan, jadi kalau sudah bosan saya bebaskan untuk bermain, setelah itu belajar lagi,” tukasnya.

Lihat juga...