Nelayan Mulai Ngebabang, Permintaan Solar di Muara Piluk Menurun

MINGGU, 19 FEBRUARI 2017

LAMPUNG — Puluhan nelayan di dermaga muara Piluk Desa Bakauheni Kecamatan Bakauheni mulai melakukan aktifitas ngebabang di wilayah perairan Barat Lampung akibat kondisi perairan Timur Lampung tidak bersahabat dan jumlah tangkapan ikan mulai menurun. 

Membeli bahan bakar untuk melaut

Salah satu nelayan Sunding (30) pemilik jenis kapal bagan congkel di Dusun Muara Piluk mengaku akan melakukan aktifitas ngebabang sejak Minggu (19/2/2017) ke wilayah perairan Barat dan membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk dipergunakan sebagai bekal selama beberapa hari.

Sunding menyebutkan, aktifitas ngebabang tersebut tidak dilakukan rutin melainkan menjadi aktifitas yang sesekali dilakukan saat kondisi hasil tangkapan dalam kondisi tidak menguntungkan sehingga terpaksa harus pergi melaut ke wilayah perairan lain.

Ngebabang menurutnya merupakan sebutan dan aktifitas yang masih rutin dilakukan oleh nelayan yang ada di sekitar Perairan Timur Lampung. Ngebabang berarti pula nelayan ada di Bakauheni yang melaut berhari-hari dan kemudian menjual hasil tangkapannya ke daerah lain dan paling cepat 15 hari baru pulang ke rumah membawa uang bagi keluarganya.

“Sebelum ngebabang kita membeli bahan baku solar di SPBN karena di wilayah dermaga Muara Piluk memiliki satu unit tempat penjualan bahan baku solar yang akan kita gunakan untuk melaut selama beberapa hari,”ungkap Sunding saat ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di dermaga Muara Piluk Bakauheni, Minggu (19/2/2017).

Seperti proses ngebabang pada tahun sebelumnya, setelah beberapa hari mencari ikan, Sunding tidak kembali ke dermaga Muara Piluk Bakauheni melainkan langsung bersandar di pelabuhan lain, dermaga tradisional Bom Kalianda.

Lihat juga...