“Dengan sabar saya gunakan modal usaha dari Tabur Puja untuk mengembangkan usaha warung di rumah. Tanpa terasa, sekarang saya sudah memasuki pinjaman putaran ketiga sejumlah tiga juta rupiah. Sebenarnya ditawarkan jauh lebih besar, tapi malah saya takut sendiri jadinya, takut tidak bisa mencicil jika pinjamannya terlalu besar,” imbuh Nur, sambil tersenyum.
Usaha warung sembako Nur berkembang pesat sejak ia mendapat modal usaha dari Tabur Puja. Galon air mineral dari hanya 10 galon, sekarang bertambah menjadi 35 galon air mineral. Sedangkan tabung gas 3 kg yang tadinya hanya 8 buah, sekarang sudah menjadi 26 tabung. Orangtuanya diserahi tanggung-jawab untuk menjalankan usaha warung, dibantu kedua anak Nur. Dengan begitu, Nur bisa lebih konsentrasi dengan pekerjaannya sebagai sales minuman sehat.
Bagi yang tidak paham, mereka pasti akan menilai Nur terlalu memaksakan diri untuk bekerja. Tetapi, bagi yang memahami keadaan Nur, pasti bisa merasakan bagaimana harus membesarkan 2 anak ditambah merawat orangtua tercinta tanpa bantuan siapa pun. Namun, perjuangan Nuryati yang tadinya seorang diri, sekarang ditemani Damandiri sebagai ‘bapak’ sekaligus ‘suami’ yang setia menopang setiap langkah Nuryati melalui Tabur Puja.
“Saya pernah hampir terjerumus untuk ambil pinjaman lewat rentenir. Terimakasih saya bertemu Damandiri terlebih dahulu, sehingga bisa meminjam modal usaha lewat Tabur Puja. Tabungan saya juga bertambah besar di Tabur Puja. Saya bahagia dan lebih tenang menatap kehidupan selanjutnya,” pungkas Nuryati, menyudahi perbincangan.
Sambil giat bekerja melayani pemesanan minuman sehat ke rumah penduduk Kampung Sawah seminggu sekali, Nuryati secara rutin menyuplai minuman tersebut untuk warung-warung di sekitar tempat tinggalnya. Sedangkan di rumah, orangtua Nur sibuk mengelola pesanan galon air mineral dan gas ukuran 3 kg dengan dibantu anak pertama Nur yang duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta anak keduanya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).