JUMAT, 3 FEBRUARI 2017
JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Fenomena kehidupan warga Megapolitan Jakarta penuh dinamika menarik untuk disimak. Bukan untuk dieksploitasi agar bisa ditangisi bersama atau dikasihani lewat ikon menarik di media sosial dan sejenisnya, melainkan untuk diambil inspirasi keuletan, kegigihan serta semangat yang ada di balik fenomena itu.
Nuryati |
Nuryati, warga RW 02, Srengseng Sawah, adalah sosok ibu inspiratif yang membesarkan kedua anaknya seorang diri, sambil menghidupi orangtuanya di rumah. Sejak 5 tahun lalu, Nur, sapaan akrabnya, bekerja di sebuah perusahaan minuman sehat sebagai direct sales untuk kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Di samping bekerja, ia juga membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. Sebanyak 10 galon air minum dan 8 tabung gas ukuran 3 kilogram adalah andalan warung kecil Nur untuk menambah pundi rejekinya.
Urung menceritakan penyebab kepergian sang suami, Nur hanya bisa mengatakan, bahwa sekarang ia harus terus giat bekerja untuk keluarga. Dengan kata lain, tidak memikirkan hal apa pun selain kebutuhan kedua anak serta orangtuanya. “Menatap ke depan saja, tidak usah menoleh ke belakang. Jadi perempuan tidak boleh cengeng, menyesali keadaan, meratap, apalagi sampai mengharap belas kasihan. Insya Allah, selama masih kuat, harus terus maju ke depan,” kata Nuryati, kepada Cendana News.
Pertemuan dengan Yayasan Damandiri lewat Tabungan Kredit Pundi Sejahtera atau Tabur Puja memunculkan pelangi baru di kehidupan Nuryati. Tabur Puja menyentuh Nuryati pada 2014 dengan jumlah pinjaman modal usaha awal Rp. 2 Juta. Jujur jumlah yang kecil dalam benak Nur, kala itu, tetapi ia bertekad menempuh berbagai cara, agar dapat memaksimalkan modal awal yang diterimanya.