Pemberantasan Sarang Nyamuk, Damandiri Gelar Sidak

MINGGU, 15 JANUARI 2017

JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Kesehatan berkaitan erat dengan lingkungan, karena warga yang sehat biasanya tinggal di lingkungan yang bersih. Hal ini disadari betul oleh Posdaya Kenanga Setu, RW05 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur binaan Yayasan Damandiri. Pada Jumat, 13 Januari 2017, para kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Posdaya Kenanga Setu menggandeng Lurah Setu, Wahyu Dwi Kesdianto beserta staf Puskesmas Kecamatan Cipayung dan Kelurahan Setu menggelar inspeksi mendadak dengan keliling kampung untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyakit Demam Berdarah.
Ketua Posdaya Kenanga Setu, Akustika Widiastuti, saat keliling ditemani Kepala Seksi Dinkes Puskesmas Kelurahan Setu
Berbekal senter dan alat semprot jentik nyamuk, Ketua Posdaya Kenanga Setu, Akustika Widiastuti didampingi pengurus Posdaya bidang lingkungan hidup, Minong dan pengurus bidang lainnya, jalan keliling wilayah RW05 untuk memeriksa genangan air maupun kebersihan rumah warga. Setelah menyambangi rumah warga, rombongan turut masuk ke dalam Sekolah Yayasan Perguruan Cikal Amri. Di dalam, mereka memeriksa kolam renang, toilet, kantin, lapangan rumput sampai setiap sudut sekolah untuk melihat apakah ada genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“ Untuk kolam renang tidak mungkin, karena mengandung kaporit. Nyamuk tidak suka air berkaporit,” sebut Minong saat ditanya Cendana News ketika melihat-lihat kolam renang.
Dari sana, rombongan kembali berjalan menyusuri perkampungan sambil sesekali memperhatikan tanaman toga (tanaman obat) yang ada di masing-masing pekarangan warga. Tidak ada genangan air di sepanjang jalan, pepohonan rimbun, tanaman toga maupun Kebun Bergizi di depan rumah warga hijau terawat. Bahkan kolam-kolam tradisional warga sekitar RW05 bebas dari jentik nyamuk. Penyebabnya adalah, kolam-kolam tersebut hidup ikan-ikan konsumsi milik warga seperti ikan mujaer, lele dan nila. Jentik adalah makanan favorit ikan dan sebangsanya.
“ Kegiatan setiap Jumat ini rutin, karena bertepatan juga dengan Hari Kas Tabur Puja Posdaya Kenanga Setu. Tapi kehadiran Pak Lurah Setu memang undangan khusus. Sinergi seperti ini kami lakukan agar aparat desa setempat bisa menyaksikan langsung bagaimana warga diberdayakan untuk menata lingkungannya sendiri,” jelas Akustika Widiastuti, Ketua Posdaya Kenanga Setu.
Sidak lingkungan berakhir di rumah Ibu Minong, dilanjutkan dengan sedikit pengarahan dari Lurah Setu, lalu makan siang bersama dengan lauk khas Posdaya Kenanga Setu, Nasi Ikan Pecak Bohong lalap tauge daun mede. Kesimpulan dari kegiatan hari Jumat kemarin adalah, wilayah Posdaya Kenanga Setu dan sekitarnya terpantau bersih dari jentik nyamuk, demikian menurut ibu dokter Cendana dari Puskesmas Kecamatan Cipayung, sambil menunggu makan siang bersama.
Lingkungan warga RW05 Setu, Cipayung terpantau hijau dan bebas genangan air

Lurah Setu, Wahyu Dwi Kesdianto (paling kanan) dan pengurus bidang lingkungan Posdaya Kenanga Setu, Minong (kedua dari kanan) dan Ibu Jur (ketiga dari kanan), kader Jumantik Posdaya Kenanga Setu

Dokter muda, Ibu Cendana dalam kesimpulan akhir sebelum makan siang

Jurnalis : Miechell Koagouw / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : Miechell Koagouw

Lihat juga...