Diserang Burung, Petani di Lampung Selatan Panen Lebih awal

KAMIS, 26 JANUARI 2017

LAMPUNG — Serangan hama burung yang menyerang petani di wilayah Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, memaksa para petani melakukan berbagai cara guna mengurangi kerugian. Mulai dengan membuat orang-orangan sawah, hingga meriam bambu. Bahkan, sejumlah petani memilik panen lebih awal, ketimbang padinya berkurang signifikan akibat serbuan kawasan burung pemakan padi.

Sejumlah petani di Lmpung Selatan panen lebih awal hindari serangan burung.

Salah-satu petani, Rohmanto mengaku hampir selama beberapa bulan menjaga tanaman padinya dari serangan burung. Ia bahkan mengaku terpaksa memanen padinya sepekan lebih awal, untuk mengurangi kerugian hasil panen padinya yang telah ditanamnya di lahan seluas setengah hektar. Menurutnya, sekawanan burung mulai menyerang padi miliknya yang berjenis ciherang itu sejak sebulan lalu. Sementara itu, Rohmanto juga terpaksa memasang perangkap burung dan alat-alat penghalau seperti bendera plastik dan orang-orangan pada tanaman padinya yang belum bisa dipanen.

“Sebagian padi sudah saya panen, untuk menghindari kerontokan padi yang semakin parah. Juga agar tidak habis dimakan burung, yang mulai menyerang sejak padi masih muda,” terang Rohmanto, saat ditemui, Kamis (26/1/2017).

Rohmanto memperkirakan, serangan burung itu bisa mengurangi produksi padi hingga 30 persen. Berdasarkan pengalaman, dari lahan seluas setengah hektar itu seharusnya bisa diperoleh hasil sekitar 5 ton, namun akibat serangan burung bisa berkurang menjadi 4,7 ton. Belum lagi, akibat serangan hama keong emas yang datang sejak padi masih berumur 40 hari. Ia pun meyakini, akibat serangan hama-hama tersebut, hasil panen padinya tahun ini berkurang dibandingkan tahun kemarin.

Beragam cara dilakukan petani untuk menghalau burung.

Sementara itu, Petugas Penyuluh Pernyakit dan Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kecamatan Penengahan, Sutrisno, mengungkapkan, faktor berkembangnya hama burung diakibatkan pola tanam yang tidak serentak. Hal itu menyebabkan sebagian padi milik petani yang terlebih dahulu mengalami pembuahan mengalami serangan hama burung dan hama-hama lainnya. “Pola penanaman padi tidak serempak membuat akumulasi populasi hama pada tanaman padi meningkat, karena jumlah pasokan makanan terus menerus terpenuhi,”ungkapnya.

Lihat juga...