Titiek Soeharto, Melalui KNSLR 2016 Sikapi Perbedaan Sebagai Sebuah Kekayaan Bangsa

Kompetisi Nasional Seni Lukis Remaja (KNSLR) selalu hadir dengan tema berbeda di setiap periode acara. Pada tahun 2012 mengambil tema “Aku Cinta Pancasila”, tahun 2013 mengambil tema “Keren Tanpa Narkoba”, tahun 2014 mengambil tema “Menuju Indonesia Sejahtera”, dan pada 2016 mengangkat tema kompetisi “Berbeda Itu Indah” serta tema melukis on the spot “Kerukunan Bermasyarakat dan Beragama”.
Titiek Soeharto kembali menambahkan bahwa dari sisi tema, maka KNSLR yang diadakan YSRI kali ini (2016) dengan mengangkat dua tema yaitu “Berbeda Itu Indah” serta “Kerukunan Bermasyarakat dan Beragama” coba memberi pesan kepada semua pihak khususnya masyarakat seni untuk saling menguatkan rasa persaudaraan sekaligus rasa persatuan ditengah semua perbedaan yang ada.
” Konversikan semua perbedaan yang ada menjadi sebuah kekayaan, bukan menjadi perselisihan dan perpecahan untuk saling menghancurkan satu sama lain,” lanjut Titiek Soeharto lagi.
Selain kompetisi seni lukis tingkat remaja maka YSRI juga sudah memiliki rancangan pasti untuk mengadakan kompetisi seni lukis tingkat dewasa atau senior. Dengan demikian kedepannya diharapkan dua kompetisi serupa dari tingkat usia berbeda ini bisa menjadi barometer pertumbuhan dunia seni indonesia khususnya seni lukis sekaligus barometer keberhasilan regenerasi di tubuh seniman-seniman tanah air.
Pesan moral yang kuat dalam setiap tema serta tujuan besar dari YSRI dibawah kepemimpinan Titiek Soeharto kiranya dapat membawa YSRI semakin maju lagi kedepannya agar dapat terus melahirkan seniman-seniman bertalenta yang mampu mengeksplorasi setiap sisi budaya maupun keragaman masyarakat indonesia untuk kemudian dipersatukan menjadi sebuah kekuatan besar dalam mengisi pembangunan khususnya pembangunan di bidang seni. (Miechell Koagouw)
Lihat juga...