Titiek Soeharto, Melalui KNSLR 2016 Sikapi Perbedaan Sebagai Sebuah Kekayaan Bangsa

SENIN, 3 OKTOBER 2016

KABAR CENDANA—Sebanyak 40 finalis Kompetisi Nasional Seni Lukis Remaja (KNSLR) 2016 yang diadakan oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) mengikuti melukis on the spot di Desa Seni Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 1 Oktober 2016 sebagai bagian dari seluruh rangkaian penilaian akan karya mereka.


Setelah itu, dewan juri rehat selama sehari untuk kemudian menentukan para pemenang sekaligus penyerahan hadiah secara langsung pada acara puncak KNSLR 2016 di Plasa Senayan Jakarta tanggal 2 Oktober 2016.
Acara pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dibuka oleh Ketua umum Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) Siti Hediati Soeharto yang akrab disapa Titiek Soeharto. 
Dewan juri yang terdiri dari : Titiek Soeharto (Ketua umum YSRI), Mia Maria (kurator), Inda C.Noerhadi (Galeri Cemara 6), Deddy Koswara (Seniman), dan P.Lanny Andriani (YSRI) telah memutuskan 6 (enam) pemenang dari 40 (empat puluh) finalis dan membagi keenam pemenang tersebut menjadi 3 (tiga) pemenang utama serta 3 (tiga) pemenang harapan utama ditambah 3 (tiga) pemenang melukis on the spot dan 3 (tiga) pemenang harapan melukis on the spot.
Para pemenang utama dengan tema “Berbeda Itu Indah” adalah :
Pemenang I : Indigo Daffa Mileniar, SMAN 1 Blora.
Pemenang II : Rizka Alfiana Imawati, SMAN 1 Blora.
Pemenang III : Sarwono Tejo Lukito, MTsN Bangil Pasuruan.
Pemenang Harapan I : Nadya Firiza Salsabila, SMAN 2 Tangerang Selatan.
Pemenang Harapan II : Anglilasandyakala Gandhari, SMAN 6 Yogyakarta.
Pemenang Harapan III : Santi, SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta.
Hadiah untuk para pemenang diserahkan langsung oleh Ketua umum YSRI merangkap dewan juri yaitu Titiek Soeharto berupa piagam dan uang pembinaan. 
“sejak berdiri pada 8 Juni 1994, maka Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) sudah mengadakan KNSLR sebanyak empat kali, yaitu tahun 2012, 2013, 2014, dan 2016. Sejak pertama kali diadakannya hingga saat ini, maka peserta selalu bertambah. Dan yang lebih membanggakan adalah karya-karya yang masuk selalu mengalami peningkatan dari sisi teknik melukis,” papar Ketua umum YSRI, Titiek Soeharto.

Lihat juga...