MINGGU, 9 OKTOBER 2016
PONTIANAK—Ubi rambut dimanfaatkan sejumlah ibu rumah tangga di Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dijadikan kue kik. Bahan-bahan pembuatan kue ini terbilang sederhana dan ala kadarnya. Tanpa bahan pengawet tentunya. Karena kue kik ini bertahan hanya tiga hari saja.

Titik Demiyarti pembuat kue kik yang berasal dari ubi rambat ini menuturkan, jika selama ini ia tak mengira kue kik ubi rambat ini akan ada peminat. Wanita berusia 31 tahun ini menuturkan, ubi rambat ia beli dari Desa Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya seharga Rp 5 per kilo gramnya.
“Butuh seratus kilogram ubi rambat untuk membuat kue kik ini,” tutur Titik Demiyarti mengawali cerita, Minggu, 9 Oktober 2016.
Disebutkan, bahan pembuatan kue kik yang berasal dari ubi rambat adalah ubi rambat, pemanis gula merah, tepung terigu.

“Itu aja bahannya. Ya rata-rata dua kiloan dalam sekali cetak. Tinggal dikali aja berapa cetak saya buat. Biasanya ada 40 cetak saya buat,” ucapnya.
Kue kik ini ia jual ke sejumlah warung di Kota Pontianak ini. Selain itu juga ada pesanan dari luar kota untuk acara ulang tahun. Bermodalkan seadanya, ia mampu menggeluti usaha rumahan itu hingga ia mempunyai tenaga pekerja di rumahnya sebanyak 4 orang.
“Modal awal dua ratus ribu aja. Coba-coba. Sekarang saya sudah punya anak buah empat. Mereka juga yang ngantarkan kue kik. Ada juga pesanan ke luar kota. Saya titip via rental mobil,” ujarnya.
Berbicara keuntungan, ia mengaku sebulan mendapat bersih dari penjualan kue kik ini belasan juta rupiah. Keuntungan itu, ia tabungkan dan selebihnya diberikan kepada panti yatim piatu.
“Rp 12 juta bersih. Ya lumayan juga ini, tak diduga sama saya bisa laku. Ya walaunpun kelemahan kue ini tak bertahan lama. Tapi, laku ini kue kik ubi rambat. Banyak peminatnya,” ujarnya.
Jurnalis : Aceng Mukaram / Editor : Rayvan Lesilolo / Foto : Aceng Mukaram