SELASA, 16 MEI 2016
YOGYAKARTA — Minuman keras (miras) oplosan kembali merenggut belasan nyawa. Hingga hari ini, Senin (16/5/2016), dilaporkan sebanyak 12 orang tewas akibat miras maut tersebut. Sementara, hingga kini belasan korban lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta. Polisi pun sudah bergerak cepat dengan menangkap penjual miras mematikan itu.
![]() |
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo bersama tersangka penjual miras maut inisial F |
Hingga Senin (16/5/2016), tercatat 12 nyawa melayang akibat menenggak miras oplosan jenis arak yang dicampur minuman suplemen. Sementara itu, belasan orang lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit di wilayah Bantul dan Yogyakarta. Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 12 orang tersebut lebih banyak dari yang dilaporkan kemarin yang hanya menyebut 10 orang. Ini karena 2 korban yang dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, hari ini dilaporkan meninggal dunia.
Jumlah korban meninggal dunia itu pun dimungkinkan masih bisa bertambah, mengingat hingga kini masih ada belasan korban lain yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Bantul, antara lain di RS Rajawali, RS Nurhidayah, RS Wirosaban dan RS Bethesda di Kota Yogyakarta, yang kini juga masih merawat 11 korban yang sebagian di antaranya dalam kondisi kritis.
![]() |
Bambang Nugroho, salah satu korban yang masih dirawat di RS Bethesda Yogyakarta |
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Dan Marketing Rumah Sakit Bethesda, Nuri Sukawati, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/5/2016), mengatakan, dari 15 korban yang dirawat di Bethesda, 2 di antaranya meninggal dunia, 2 lainnya sudah dibolehkan pulang dan 11 lainnya kini masih harus menjalani rawat inap. Nuri mengatakan, para korban meninggal dunia karena mengalami sesak nafas dan pandangan mata kabur. Sejauh ini, katanya, jenis minuman keras yang mengakibatkan bencana bagi para penenggaknya itu menurutnya adalah jenis arak yang dioplos dengan minuman suplemen.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Bantul Ajun Komisaris Besar Dadiyo, melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal, Ajun Komisaris Polisi Anggaito Hadi Prabowo, ditemui pada hari yang sama membenarkan jika jumlah korban meninggal dunia akibat miras oplosan tersebut sementara ini berjumlah 12 orang. Terdiri dari 8 orang warga Bantul dan 4 orang warga Kota Yogyakarta. Pihaknya pun telah bergerak cepat dengan melakukan operasi tangkap tangan dan berhasil mengamankan satu tersangka penjual miras oplosan maut itu di kawasan Kotagede Yogyakarta, pada Minggu 15 Mei 2016. Tersangka penjual miras maut berinisial F (40) tersebut, jelasnya, merupakan warga Dusun Kranginan, Potorono, Banguntapan, Bantul. Dalam operasi tangkap tangan itu, petugas juga berhasil menyita 81 botol minuman mineral yang berisi miras oplosan jenis arak.