MINGGU, 1 MEI 2016
SUMENEP — Kerapan sapi merupakan sebuah budaya yang di wilayah Madura, Jawa Timur yang sudah dikenal sejak zaman terdahulu, namun dalam bebarapa tahun ini juga muncul kerapan kelinci di berbagai daerah pulau garam ini. Sehingga adu cepat kelinci semakin lama tambah populer, karena pecinta aduan kelinci bukan hanya kalangan muda saja, tetapi orang dewasa juga banyak menyukainya.
![]() |
suasana kerapan kelinci |
Sebelumnya kerapan kelinci hanya bisa ditemukan di daerah-daerah tertentu saja, namun saat ini hampir seluruh kecamatan sudah memiliki lapangan aduan sendiri. Bahkan para pecinta kelinci juga mengadakan lomba kerapan bagi pecinta kelinci daerah setempat, agar dapat mempererat tali silaturrahmi antar sesama pecinta kelinci.
“Kalau sekarang sudah hampir menyeluruh kerapan kelinci, jadi semakin lama pecinta kelinci di daerah ini semakin banyak. Bahkan bukan hanya anak muda saja, tetapi orang dewasa juga banyak yang menyukai, padahal kerapan ini bukan peninggalan nenek moyang, namun sekarang mulai populer,” kata Moh. Anwar (43) salah satu pecinta kerapan kelinci asal Kabupaten Sumenep, Minggu (1/5/2016).
Disebutkan, bahwa kerapan kelinci sepertinya memang sangat unik, sebab di daerah lain kerapan hewan berbentuk mungil dan lucu tersebut sulit ditemukan, sehingga ketika ingin melihat ajang kerapan kelinci tersebut harus datang ke Pulau Madura. Karena di setiap daerah di pulau garam ini mudah ditemukan perlombaan adu lari cepat kelinci.
“Kerapan kelinci ini merupakan ajang sebuah hiburan yang tidak perlu mengeluarkan uang besar, karena kalau kerapan sapi membutuhkan biaya besar.” jelasnya.
Menurutnya, biasanya kelinci yang sering menjadi juara di perlombaan akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga akan dapat mempengaruhi terhadap harga apabila sang pemilik ingin menjualnya. Sebab kelinci tersebut sudah menjadi terkenal karena memiliki lari yang cukup kencang hingga mampu mengalahkan kelinci lainnya.
“Biasanya kalau mau dijual oleh pemiliknya itu sangat mahal, bahkan kalau sering menang dalam perlombaan, ada satu ekor kelinci harganya mencapai Rp. 7.000.000,” terangnya.
Perawatan kelinci aduan berbeda dengan kelinci pada umumnya, sebab ia juga harus diberi ramuan khusus agar larinya kencang. (M. Fahrul)