Empat Siswa Berkebutuhan Khusus DI Solo Ikuti Ujian Nasional SMP

SENIN, 9 MEI 2016
SOLO — Sebanyak empat anak berkebutuhan khusus mengikiti Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Solo, Jawa Tengah, yang digelar serentak 9-11 Mei 2016. Dari empat siswa, dua siswa merupakan tuna netra, sementara dua lainnya merupakan tuna graita dan tuna daksa.
Mereka menjalani ujian dengan pendampingan guru untuk membantu membacakan soal dan mengisikan pada lembar jawaban. Keempat siswa berkebutuhan khusus tersebut merupakan siswa SMP Modern Islamic School (MIS) Solo. Mereka mengikuti Ujian Nasiional  hari pertama dengan mata pelajaran bahasa indonesia.
Menurut Kepala Sekolah SMP MIS, Muhammad Aljarodah, dalam melaksanakan ujian SMP tahun ini, sekolah mendatangkan guru dari Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Kota Solo, untuk membantu siswa berkebutuhan khusus tersebut. 
“Ini karena kita masih kekurangan guru penamping khusus, kita datangkan satu guru dari YPAC dan dua guru lainnya berasal dari internal sekolah,” ujarnya kepada Cendana News, Senin (9/5/16).
Lebih lanjut, Alijarodah mengatakan, siswa berkebutuhan khusus hendaknya dibedakan dalam waktu pengerjaan soal maupun pemberian nilai, dibanding siswa pada umumnya. Jika mereka disamakan dengan siswa pada umumnya, tentu akan kesulitan untuk bisa mengerjakan soal secara keseluruhan maupun nilai yang didapatkan juga berada jauh di bawah siswa normal. 
Menurutnya, selain berkebutuhan khsusus, empat siswa yang mengikuti UN tersebut juga mempunyai kendala dalam memahami soal-soal yang diberikan. Selain itu, meskipun mereka masuk dalam anak berkebutuhan khusus, mereka mengerjakan soal yang sama dengan siswa siswa pada umumnya. Soal soal mereka tidak tertulis dalam huruf braille, namun tertulis dengan huruf standar yang diperuntukkan bagi siswa pada umumnya.
“Materi yang mereka kerjakan pun sama dengan siswa lainnya. Kalau ini tidak ada perhatian tersendiri, jelas nilai mereka akan berada di bawah nilai siswa pada umumnya. Oleh karena ini kami tegaskan minta agar ada perlakukan khusus juga,” pungkas Kepala Sekolah SMP MIS  yang telah meluluskan 4 siswa berkebutuhan khusus, selama dua tahun tersebut. (Harun Alrosid) 
Lihat juga...