Kesejahteraan Minim, Masyarakat Kepulauan Sumenep Terpaksa Menjadi TKI

SENIN, 9 MEI 2016

SUMENEP — Minimnya penunjang kesejahteraan terhadap masyarakat yang tinggal di kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur membuat mereka terpaksa bekerja ke luar negeri. Pasalnya bagi warga setempat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan jalan terakhir untuk merubah nasibnya agar lebih baik, sebab pemerintah daerah dinilai kurang memperhatikan, sehingga warga pulau seperti dianaktirikan.
Aroful Firaq, Tokoh Pemuda Kepulauan Kangean
Tokoh Pemuda Kepulauan Kangean, Aroful Firaq menyebutkan, meskipun kekayaan alam di daerah kepulauan sangat melimpah, bahkan telah menjadi penyokong terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), ternyata belum mampu membuat masyarat pulau tersebut lebih sejahtera. Sehingga masih banyak warga yang hidup dibawah garis kemiskinan, tetapi sayangnya pemerintah terkesan hanya melihat penderitaan rakyatnya tanpa memberikan perhatian serius bagaimana agar mereka dapat memiliki kehidupan yang layak.
“Kalau di pulau masyarakat sangat banyak yang menjadi TKI, karena mereka yang tinggal di pulau hidupnya penuh dengan penderitaan. Maka apabila tidak bekerja ke luar negeri jangan harap nasibnya bisa berubah, apalagi pemerintah daerah tidak pernah memperhatikan masyarakat kepulauan,” kata Aroful Firaq, Tokoh Pemuda Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Senin (9/5/2016).
Disebutkan, sampai sekarang masyarakat kepulauan yang bekerja ke luar negeri diperkirakan sudah mencapai sekitar 60 persen, sehingga angka TKI di daerah pulau sangat tinggi. Maka itu bukanlah sebuah kebanggaan, tetapi itu telah menunjukkan bentuk kegagalan pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.
“Masyarakat bekerja ke luar negeri itu sudah terakhir, karena bagi mereka sudah tidak ada lagi jalan lain untuk bisa merubah nasibnya ketika sedang berada di pulau, sebab pemerintah tidak pernah mendorong dalam mengembangkan potensi yang ada di pulau tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, seandainya pemerintah ikut campur tangan dan memberikan dukungan terhadap pengelolaan potensi yang ada, kemungkinan besar angka TKI di kepulauan tinggi. Bahkan pengangguran juga terus berkurang, namun sayang harapan itu hanya seperti mimpi di siang bolong, sehingga semakin lama masyarakat tambah banyak yang berangkat kerja ke luar negeri.
“Di daerah kepulauan banyak potensi yang perlu dikembangkan, seperti, kelautan, pertanian. Makanya ketika itu ada campur tangan pemerintah, warga yang bekerja ke luar negeri tidak akan sebanyak seperti sekarang,” tuturnya.
Sejak negara ini merdeka, masyarakat kepulauan yang ada di ujung timur Pulau Madura ini sepertinya belum pernah merasakan kesejahteraan, sebab ketersedian fasilitas yang ada masih sangat minim, seperti, infrastruktur, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Padahal mereka juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama dari pemerintah agar memiliki kehidupan serta kesejahteraan yang layak. 
[M. Fahrul]
Lihat juga...